Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS merupakan salah satu pembangkit ramah lingkungan yang memanfaatkan radiasi matahari secara langsung sebagai sumber energi pembangkit listrik. Salah satu fokus utama dalam penerapannya adalah jumlah produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTS sendiri, mengingat angka efisiensi konversi modul surya yang masih tergolong cukup rendah, dimulai dari kisaran 9-23% berdasarkan spesifikasi modul surya yang beredar dipasaran. Oleh karena itu, agar produksi Listrik PLTS tidak semakin rendah, diharapkan rugi-rugi yang terjadi selama pengoperasian PLTS tidak terlalu besar. Salah satu kontribusi rugi-rugi terbesar dan sering terjadi adalah rugi-rugi termal, karena posisi Indonesia yang tepat terletak di garis khatulistiwa dan pengoperasian PLTS yang diletakkan di area terbuka, suhu modul surya bisa mencapai 50oC dalam kasus terburuk. Studi ini bertujuan untuk mempelajari sejauh mana penurunan suhu dapat memberi dampak pada keluaran dan performa PLTS dengan cara menerapkan teknik water cleaning, dimana air akan menjadi media pendingin. Didapatkan suhu menurun dari 44 oC menjadi 42 oC dengan penurunan sebesar 3%, peningkatan tegangan sebesar 3.21% dari 183V-188V dan peningkatan daya sebesar 7.35% dari 649W-701W pada hari dilakukannya water cleaning jika dibandingkan dengan hari tanpa water cleaning. Terjadi peningkatan 5.5% pada efisiensi dan 4.85% pada rasio performa yang merupakan parameter kinerja PLTS. Ketika water cleaning hanya diterapkan pada beberapa modul terjadi penurunan sebesar 0.25% untuk efisiensi modul surya dan 1.36% untuk rasio performa.

Solar Power Plants or PLTS are environmentally friendly plants that utilize direct solar radiation as an energy source for generating electricity. One of the main focuses in its implementation is the amount of electricity produced by PLTS itself, considering that the conversion efficiency figures for solar modules are still quite low, starting from the range of 9-23% based on the specifications of solar modules on the market. Therefore, so that PLTS electricity production does not get lower, it is hoped that losses that occur during PLTS operation will not be too large. One of the largest and most frequent contributions to losses is thermal losses, because Indonesia's position is right on the equator and the operation of PLTS which is placed in an open area, the temperature of solar modules can reach 50oC in the worst case. This study aims to study the extent to which temperature reduction can have an impact on the output and performance of PLTS by applying water cleaning techniques, where water will be the cooling medium. It was found that temperature decreased 2.9% from 44oC to 42 oC there was an increase in voltage of 3.21% from 183V-188V and an increase in power of 7.35% from 649W-701W on days where water cleaning was carried out when compared to days without water cleaning. There was an increase of 5.5% in efficiency and 4.85% in the performance ratio, which are PLTS performance parameters. When water cleaning was only applied to a few modules, there was a decrease of 0.25% in solar module efficiency and 1.36% in performance ratio.