Meningkatnya kebutuhan data digital mendorong pembangunan Green Data Center oleh PT. SUFI. Green Data Center akan dibangun di Jatiluhur, Jawa Barat. Green Data Center membutuhkan energi listrik yang besar dan ramah lingkungan. Sehingga akan dilakukan penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berkapasitas 90 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung berkapasitas 100 MWp untuk menambah pasokan kebutuhan konsumen di daerah Jatiluhur. Dalam mengintegerasikan PLTBm dan PLTS Terapung maka dilakukan mitigasi dalam menjaga kestabilan sistem. Pada tugas akhir ini dilakukan analisis kestabilan transien dengan memperhatikan perilaku frekuensi dan tegangan pada software DigSILENT Power Factory 15.1. Hasil analisis transien menunjukkan terjadi perubahan terjauh frekuensi sebesar 0,01 Hz (t = 2 detik) saat penetrasi kedua jenis pembangkit dan terjadi penurunan frekuensi hingga 49,981 Hz (t = 20 detik) saat beban GDC masuk ke sistem. Berdasarkan hasil analisis, penetrasi kedua jenis pembangkit dinilai dapat membantu pasokan kelistrikan Jatiluhur 70 kV dan hasil nilai tersebut masih dalam batas standar yang ditentukan sesuai dengan IEEE Std C37.106-2003.

The increasing demand for digital data is driving the construction of a Green Data Center by PT. SUFI. The Green Data Center will be built in Jatiluhur, West Java. This Green Data Center will require substantial and environmentally friendly electrical energy. Therefore, an addition of a 90 MW Biomass Power Plant (PLTBm) and a 100 MWp Floating Solar Power Plant (PLTS) will be implemented to enhance the electrici-ty supply for consumers in the Jatiluhur area. To integrate the Biomass Power Plant and Floating Solar Power Plant, mitigation measures will be taken to maintain system stability. This final project involves analyzing transient stability by examining fre-quency and voltage behavior using DigSILENT Power Factory 15.1 software. The transient analysis results show a maximum frequency deviation of 0.01 Hz (t = 2 sec-onds) during the penetration of both types of generators and a frequency drop to 49.981 Hz (t = 20 seconds) when the GDC load is introduced into the system. Based on the analysis, the integration of these two types of generators is deemed capable of sup-porting the Jatiluhur 70 kV power supply, and the results are within the standards specified by IEEE Std C37.106-2003.