PT. PLN (Persero) melakukan inovasi dengan melakukan kombinasi saluran transmisi hybrid yaitu SUTT-SKTT pada bay penhantar GIS Priok Barat menuju GI Kemayoran. Pemilihan kabel yang akan digunakan untuk SKTT perlu diperhatikan nilai ampacity nya. Analisis pengaruh luas penampang penghantar terhadap ampacity diperlukan untuk meminimalisir terjadinya kegagalan isolasi penghantar dan pembengkakan biaya pemasangan SKTT. Berdasarkan IEC 60287 untuk menghitung ampacity, dapat diketahui besarnya nilai tahanan konduktor, nilai rugi-rugi dielektrik, dan pengaruh suhu linkungan terhadap nilai ampacity. Setelah dilakukan perhitungan ampacity pada saluran kabel tegangan tinggi, didapatkan nilai ampere yang optimal pada suhu 30oC yaitu 1612 ampere perfasa untuk kabel N2XCAS2Y 1x1000 mm2 dan apabila ingin dilakukan uprating maka dipilih kabel N2XCAS2Y 1x1200 mm2 dengan nilai kuat hantar arus 1714 ampere perfasa.

PT PLN (Persero) made an innovation by combining hybrid transmission lines, namely SUTT-SKTT in the delivery bay of West Priok GIS to Kemayoran GI. The selection of cables to be used for SKTT needs to be considered for its ampacity value. Analysis of the effect of conductor cross-sectional area on ampacity is needed to minimize the occurrence of conductor insulation failure and cost overruns for SKTT installation. Based on IEC 60287 to calculate ampacity, it can be seen the value of conductor resistance, the value of dielectric loss, and the effect of ambient temperature on ampacity value. After calculating the ampacity of the high-voltage cable line, the optimal ampere value at 30oC is obtained, namely 1612 amperes per phase for the N2XCAS2Y 1x1000 mm2 cable and if you want to do uprating, the N2XCAS2Y 1x1200 mm2 cable is selected with a current conductivity value of 1714 amperes per phase.