Keandalan jaringan distribusi listrik merupakan tantangan utama bagi perusahaan penyedia listrik, termasuk PT PLN (Persero) UP2D Jawa Barat. Gangguan jaringan listrik
20kV kerap menjadi masalah yang sering dihadapi PT PLN (Persero) UP2D Jawa Barat, yang mencapai 1.771 kali di 17 UP3 pada tahun 2024, dengan gangguan tertinggi pada UP3 Bandung yang berjumlah 187 kali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas pemulihan gangguan pada jaringan distribusi 20 kV yang menggunakan full SCADA dan setengah SCADA. Metode kuantitatif deskriptif digunakan untuk mengevaluasi durasi pemulihan gangguan, frekuensi gangguan, dan energi yang tidak tersuplai (ENS). Indeks keandalan seperti SAIDI dan SAIFI menjadi tolok ukur utama dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan full SCADA dapat memperpendek waktu pemulihan gangguan secara signifikan dengan rata-rata 9,15 menit, dibandingkan setengah SCADA yang membutuhkan rata-rata 35,19 menit. Namun, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa kendala operasional, seperti LRU Fail, RCTO, dan masalah non-remote yang mempengaruhi kinerja sistem SCADA. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan gambaran mengenai peran SCADA dalam pemulihan gangguan jaringan distribusi listrik, khususnya dalam membandingkan efektivitas antara full SCADA dan setengah SCADA. Temuan ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya serta pengembangan sistem distribusi listrik yang lebih andal