Komponen PHB-TR berfungsi sebagai pembagi dan pengaman arus listrik. Dalam
kasus ini terdapat PHB-TR yang mengalami kebakaran karena adanya konektor yang
kendor pada bagian pengaman jurusan. Setelah PHB-TR terbakar, dari pihak
berwenang telah dilakukan penanganan sementara dengan hanya mengganti pengaman
jurusan yang terbakar, kemudian PHB-TR tersebut dioperasikan kembali. Akan tetapi,
jika dilihat dari kondisi, sebagian besar komponen lainnya juga mengalami kerusakan
maka seharusnya PHB-TR tidak dioperasikan lagi. Sehingga bedasarkan kasus tersebut
dievaluasi lebih rinci kondisi dari PHB-TR bekas terbakar yang masih dioperasikan
untuk melihat kelayakan operasinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kondisi PHB-TR setelah terbakar, mengetahui kesesuaian komponen terpasang pada
PHB-TR dilapangan dengan standar yang digunakan, mengetahui kesesuaian rating
NH Fuse yang terpasang, serta mengetahui kelayakan operasi PHB-TR setelah
terbakar. Metode pengumpulan data berupa observasi langsung secara inspeksi visual
dilapangan untuk pengecekan kondisi PHB-TR serta pengecekan kesesuaian
komponen terpasang dilapangan dengan standar acuan dari SPLN D3.016-2013.
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, kondisi PHB-TR mengalami
kerusakan, sebagian besar mengalami hangus, lepuh, retak, meleleh, penyok, dan
terkelupas pada permukaan komponen yang dapat mengakibatkan dampak yang
menyebabkan gangguan, walaupun kesesuaian komponen yang terpasang dilapangan
sebagian besar masih sesuai dengan standar. Dalam kondisi tersebut seharusnya PHB
TR tidak dioperasikan lagi, sehingga dapat dikatakan tidak layak untuk beroperasi,