Pemeriksaan kesalahan rasio transformator arus umumnya dilakukan pada sisi primer, sementara kWh meter terletak pada sisi sekunder. Proses pengukuran di sisi primer dilakukan dengan menggunakan alat ukur tang ampere untuk memperkirakan nilai arus fasa R, S, dan T. Selama pengukuran ini, berbagai masalah yang mungkin muncul dari sistem pembangkit hingga distribusi listrik. Kesalahan rasio transformator arus menjadi masalah umum yang dapat memengaruhi pencatatan pada kWh meter. Ratio error CT merupakan ketidaksesuaian hasil pengukuran dengan nilai standar yang berlaku sesuai dengan standar IEC 60044-1 Edisi 1.2 tahun 2003. Untuk metode yang digunakan dalam pengambilan data kesalahan rasio CT yang akan diolah secara Kuantitatif, dan dituliskan dalam kalimat yang logis. Pada hasil pengukuran yang telah dilakukan, dua dari tiga instansi 105 kVA didapatkan ratio error transformator arus yang masih dalam keadaan standar. Untuk Rumah Sakit Fatima rasio error CT fasa R -,0100%, S -,0260%, dan T -0,270%. Untuk PT. Pantan Toraja Hotel rasio error CT fasa R -0,330%, S - 0,340%, T -0,000%. Namun, pada PDAM Tana Toraja ratio error CT melebihi standar ±0,5% dengan fasa R -0,649%, S -0,729%, dan T -0,622%. Maka dari itu dilakukannya maintenance dengan cara pergantian transformator arus. Hasil pengukuran dari pergantian transformator arus yaitu fasa R -0,012%, S -0,164%, dan T -0,073%, yang berarti transformator arus dalam keadaan baik.Nilai minus menandakan batas toleransi dari CT klas 0,5S yang artinya batas error ada di -0,5% dan +0,5%.

Current transformer ratio error checking is generally carried out on the primary side, while the kWh meter is located on the secondary side. The measurement process on the primary side is carried out using an ampere measuring instrument to estimate the current values of the R, S, and T phases. During this measurement, various problems may arise from the generation system to the electricity distribution. Current transformer ratio errors are a common problem that can affect kWh meter recordings. The CT error ratio is a discrepancy between the measurement results and the applicable standard values in accordance with the IEC 60044-1 Edition 1.2 2003 standard. The method used to collect CT ratio error data will be processed quantitatively, and written in logical sentences. In the results of the measurements that have been carried out, two of the three 105 kVA institutions obtained current transformer error ratios that are still in standard condition. For Fatima Hospital, the R phase CT error ratio is -.0100%, S -.0260%, and T -0.270%. For PT. Pantan Toraja Hotel CT phase error ratio R -0.330%, S -0.340%, T -0.000%. However, at PDAM Tana Toraja the CT error ratio exceeds the standard ±0,5% with phases R -0.649%, S -0.729%, and T -0.622%. Therefore, maintenance is carried out by replacing the current transformer. The measurement results from changing the current transformer are the R phase -0.012%, S -0.164%, and T -0.073%, which means the current transformer is in good condition. The minus value indicates the tolerance limit of CT class 0.5S, which means the error limit is at -0.5% and +0.5%,