Kekurangan pasokan listrik di Sistem T menjadi sebuah tantangan, dikarenakan sistem ini masih banyak mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu 2x11 MW yang diusulkan bertujuan untuk mengatasi hal ini dengan mengurangi kehilangan energi dan mempertahankan tingkat tegangan dalam standar peraturan. Studi ini menggunakan analisis Quasi Dinamik dengan menggunakan alat DIgSILENT PowerFactory 15.1 untuk memastikan letak yang optimal untuk Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Bayu. Enam skenario dianalisis, menunjukkan bahwa PLTB 2x11 MW meningkatkan kualitas tegangan dan mengurangi kehilangan daya di semua lokasi. Kehilangan energi untuk semua skenario sebagai berikut: Skenario 1 - 13.196,24 MWh, Skenario 2 - 12.609,41 MWh, Skenario 3 - 13.238,75 MWh, Skenario 4 - 13.425,84 MWh, Skenario 5 - 14.676,02 MWh, dan Skenario 6 - 13.333,31 MWh. Semua skenario mempertahankan level tegangan dalam standar +5% dan -10%. Skenario 2, yaitu penempatan PLTB 2x11 MW di GI Atambua - GI Kefamenanu, diidentifikasi sebagai lokasi yang optimal untuk pembangkit listrik tenaga bayu 2x11 MW, yang menawarkan keseimbangan terbaik dalam mengurangi kehilangan energi dan memenuhi standar tegangan.

The shortage of electricity supply in System T is a challenge, as the system still relies heavily on Diesel Power Generation. The proposed 2x11 MW Wind Farm aims to address this by reducing energy losses and maintaining voltage levels within regulatory standards. This study employs Quasi Dynamic analysis using the DIgSILENT PowerFactory 15.1 tool to ascertain the optimal location for the Wind Farm. Six scenarios were analyzed, showing that a 2x11 MW wind farm improves voltage quality and reduces power losses at all locations. The energy losses for all scenarios are as follows: Scenario 1 - 13,196.24 MWh, Scenario 2 - 12,609.41 MWh, Scenario 3 - 13,238.75 MWh, Scenario 4 - 13,425.84 MWh, Scenario 5 - 14,676.02 MWh, and Scenario 6 - 13,333.31 MWh. All scenarios maintain voltage levels within the +5% and - 10% standards. Scenario 2, the siting of a 2x11 MW wind farm at GI Atambua - GI Kefamenanu, was identified as the optimal location for the 2x11 MW wind farm, offering the best balance of reducing energy losses and meeting voltage standards.