Baterai memiliki peran penting dalam mempertahankan keandalan sistem gardu induk, terutama dalam situasi darurat seperti pemadaman listrik, sehingga pemeliharaan baterai perlu dilakukan baik pemeliharaan mingguan, pemeliharaan bulanan, maupun pemeliharaan 2 tahunan. Pada pemeliharaan 2 tahunan dilakukan pengujian kapasitas baterai supaya diketahui kapasitas dari baterai tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian lapangan untuk mengamati tegangan dari setiap sel baterai serta metode deskriptif statis dimana membandingkan hasil pengujian terhadap standar IEEE 450-2002 mengenai rekomendasi penggantian baterai gardu induk ketika kapasitasnya berada dibawah 80%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baterai pada gardu induk 150 kV Sengkaling mengalami penurunan performa sebesar 1,42% sejak pengujian 2 tahun sebelumnya dengan kapasitas 208 Ah serta efisiensi yang sebesar 98,58% dimana baterai tersebut dapat menahan beban rectifier proteksinya selama 15 jam 45 menit.

Batteries have an important role in maintaining the reliability of the substation system, especially in emergency situations such as power outages, so battery maintenance needs to be carried out either weekly maintenance, monthly maintenance or 2-year maintenance. During 2-year maintenance, battery capacity testing is carried out so that the capacity of the battery is known. The method used in this research is field research to observe the voltage of each battery cell as well as a static descriptive method which compares the test results against the IEEE 450-2002 standard regarding recommendations for replacing substation batteries when their capacity is below 80%. The results of this research show that the battery at the Sengkaling 150 kV substation experienced a decrease in performance of 1.42% since testing 2 years previously with a capacity of 208 Ah and an efficiency of 98.58% where the battery can withstand the load of the protection rectifier for 15 hours 45 minutes.