Pada penyaluran sistem tenaga listrik, diperlukan tingkat mutu pelayanan yang baik.
Penyediaan tegangan yang baik adalah sebuah keharusan. Berdasarkan SPLN No 1 :
1978, tegangan pelayanan maksimum 5% dan tegangan pelayanan minimum 10 % dari
tegangan nominal yaitu 380/220 Volt. Sehingga apabila terdapat jatuh tegangan, maka
harus segera diperbaiki. Seperti di Desa Jatisura Cikedung wilayah kerja PT PLN UP3
Indramayu, penyaluran tenaga listrik di lokasi tersebut mengalami jatuh tegangan yang
disebabkan jaringan tegangan rendah gardu JSCI jurusan 3 yang terlalu panjang yaitu 791
meter dengan beban yang cukup tinggi, besar jatuh tegangan gardu JSCI pada tiang ujung
jurusan 3 terukur sebesar fasa R 194 Volt, fasa S 185 Volt, fasa T 197 Volt. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perbaikan dengan metode pecah beban dengan gardu sisipan. Metode
ini dilakukan dengan memindahkan seluruh beban gardu JSCI jurusan 3 ke gardu sisipan.
Direncanakan gardu sisipan dengan dilengkapi 2 jurusan dibangun ditengah jaringan
jurusan 3 gardu JSCI agar dapat membagi jarak untuk mendapat hasil yang optimal. Hasil
dari perbaikan tersebut, didapat tegangan yang diterima oleh pelanggan menjadi di fasa R
215 Volt, fasa S 215 Volt, dan fasa T 216 Volt