Dalam proses distribusi energi listrik untuk bisa sampai ke beban diperlukan sistem tenaga
listrik yang andal dan berkelanjutan. Salah satu gangguan sistem tenaga listrik yang tidak
dapat dihindari yaitu jenis gangguan yang berasal dari saluran transmisi listrik. Pada jaringan
150 kV subsistem Riau milik UP2B Sumbagteng gangguan dapat dihitung berdasarkan hasil
dari analisa kontingensi. Melalui perhitungan indeks kinerja (IP), secara langsung dapat
menentukan jenis gangguan yang akan terjadi. Nilai IP yang diperoleh melalui metode
perhitungan 1P1Q menghasilkan 19 urutan kontingensi pada jaringan 150 kV subsistem
Riau. Urutan kontingensi tertinggi untuk nilai IP saluran sebesar 0,2283 pada kontingensi
saluran Kotopanjang - Bangkinang dan nilai IP tegangan sebesar 1,8104 pada kontingensi
saluran Kotapinang dan Bagan Batu mengakibatkan gangguan karena merupakan titik
transfer antar subsistem dan rentan terjadi lepas sinkron antara pembangkit dan subsistem
Riau. Untuk urutan lainnya, perubahan aliran daya dan tegangan bus tidak membahayakan
subsistem Riau karena parameter-parameter sistem masih dalam batas toleransi nilai yang
diperbolehkan. Jaringan 150 kV subsistem Riau memiliki keamanan sistem yang cukup baik.
Dari 19 kemungkinan saluran transmisi mengalami gangguan, sebagian besar skema tersebut
dapat menjaga sistem tetap beroperasi pada kondisi normal. Hanya pada skema kontingensi
saluran terjadi jatuh tegangan pada saluran Kotapinang - Bagan Batu dikarenakan GI ujung
pada subsistem Riau.