Kebutuhan akan pasokan listrik telah menjadi hal yang sangat vital, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di daerah-daerah. Hampir semua peralatan dalam kehidupan sehari-hari kita membutuhkan listrik untuk berfungsi dengan baik. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis tindak lanjut adanya temuan anomali berupa hotpoint pada disconnecting switch yang secara rincinya terletak pada kontak finger. Hal ini dilakukan agar disconnecting switch yang terindikasi dapat diketahui masih layak dalam beroperasi atau perlu dilakukan pergantian peralatan. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan beberapa pengujian seperti tahanan pentanahan, tahanan kontak, pengukuran selisish suhu konduktor, pengecekan kondisi fisik, dan threatment pada komponen disconnecting switch tersebut. Hasil penelitian yang diperoleh adalah disconnecting switch yang terindikasi (PMS AB4.1) memiliki selisih suhu konduktor yang tinggi atau melewati batas normal. Ini dikarenakan adanya kotoran yang menempel pada kontak finger disconnecting switch tersebut. Kotoran yang menempel ini meningkatkan nilai resistansi pada konduktor sehingga konduktor menjadi panas. Panas pada konduktor ini menimbulkan rugi daya tahanan kontak yang bisa mengakibatkan kerusakan alat hingga terjadinya kebakaran. Selain itu, juga dapat meningkatkan resiko keselamatan kerja bagi operator atau petugas pada gardu induk stempat. Dengan perbaikan yang dilakukan, kondisi PMS AB4.1 yang semula perlu perbaikan berubah ke dalam kondisi yang baik. Begitu juga dengan nilai tahanan kontak serta besarnya rugi daya juga dapat diminnimalisir.

The need for electricity supply has become vital, not only in urban areas but also in rural regions. Almost all equipment in our daily lives requires electricity to function properly. This study aims to analyze the follow-up of anomaly findings in the form of a hot point on the disconnecting switch, specifically located at the contact finger. This is done to determine whether the indicated disconnecting switch is still suitable for operation or needs equipment replacement. The data analysis method used in this research involves conducting several tests, such as grounding resistance, contact resistance, conductor temperature difference measurement, physical condition inspection, and treatment of the disconnecting switch components. The research results show that the indicated disconnecting switch (PMS AB4.1) has a high conductor temperature difference, exceeding the normal limit. This is due to dirt attached to the contact finger of the disconnecting switch. The attached dirt increases the resistance value of the conductor, causing it to heat up. The heat in the conductor results in contact resistance power loss, which can lead to equipment damage and even fires. Additionally, it can increase the safety risks for operators or personnel at the substation. After the repairs were made, the condition of PMS AB4.1, which initially required repair, improved to a good condition. Likewise, the contact resistance values and the magnitude of power losses were minimized.