Ginting, Gindata Angela Br and Pahiyanti, Novi Gusti (2024) ANALISIS PERBANDINGAN AKURASI DALAM PEMBACAAN KWH METER DENGAN SISTEM AMR DI LABORATORIUM PT.PLN (Persero) UP3 BULUNGAN. Diploma thesis, ITPLN.
SKRIPSI 202011145 GINDATA ANGELINA BR GINTING.pdf
Restricted to Registered users only
Download (6MB)
Abstract
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membahas perbandingan antara akurasi dan efisiensi pembacaan kWh meter tanpa Automatic Meter Reading (AMR) dengan sistem AMR di Laboratorium PT. PLN (Persero) UP3 Bulungan. Dimana dalam akurasi antara pembacaan manual dan sistem AMR dapat mempengaruhi hail pengukuran, adanya banyaknya waktu yang dibutuhkan saat pembacaan secara manual. Oleh karena itu dibentuk adanya AMR. Kwh meter konvesional memerlukan pembacaan secara manual, yang dapat berpotensi dalam kesalahan pengukuran dan pencatatan. Namun, AMR yang dapat meningkatkan akurasi pembacaan dengan menggunakan teknologi secara otomatis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis perbandingan akurasi pembacaan KWh meter antara sistem Automatic Meter Reading (AMR) dan metode manual di Laboratorium PT.PLN (Persero) UP3 Bulungan. Melibatkan adanya pengujian yang langsung dilakukan di Laboratorium. Dengan tujuan melakukan perbandingan agar lebih jelas keunggulan dibentuknya AMR dan lebih mudah dalam sistem kerjaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengujian yang dilakukan langsung di Laboratorium. Akurasi diperbandingkan dengan menghitung perbedaan antara pembacaan manual dan data yang dicatat oleh sistem AMR serta menganalisis penyebab ketidakakuratan. Pada penggunaan KWH meter tanpa AMR, ketidaknormalan dalam pengukuran energi menyebabkan ketidaksesuaian yang signifikan, mengakibatkan kehilangan data. Sebagai solusinya, dilakukan tagihan susulan berdasarkan selama gangguan, menghasilkan tagihan sebesar Rp 2.613.053,-untuk bulan berikutnya. Sebaliknya, sistem AMR dapat mendeteksi gangguan dengan tepat dan akurat. Selama periode antara 22 Mei hingga 31 Mei, sistem AMR mendeteksi kehilangan data sebanyak 895 data dan energi sebanyak 372,4 kWh, dengan estimasi tagihan susulan sebesar Rp 621.788,-, jauh lebih rendah dibandingkan metode tanpa AMR. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem AMR mempermudah deteksi dan identifikasi pemakaian energi yang tidak terukur dengan cepat, memungkinkan penormalan energi yang lebih efisien saat terjadi ketidaknormalan pada KWH meter pelanggan. Implementasi sistem AMR tidak hanya memberikan keuntungan operasional bagi penyedia layanan energi seperti PT. PLN tetapi juga memastikan keadilan dalam penagihan energi kepada pelanggan.
The research was conducted with the aim of comparing the accuracy and efficiency of reading kWh meters without Automatic Meter Reading (AMR) versus with AMR systems at the Laboratory of PT. PLN (Persero) UP3 Bulungan. The accuracy between manual readings and the AMR system can affect measurement results, as well as the time required for manual readings. Therefore, AMR systems were developed. Conventional kWh meters require manual readings, which can lead to potential measurement and recording errors. In contrast, AMR systems enhance reading accuracy through automated technology. This study employs a quantitative method to analyze the comparison of kWh meter reading accuracy between the Automatic Meter Reading (AMR) system and manual methods at PT. PLN (Persero) UP3 Bulungan's Laboratory. It involves testing conducted directly in the Laboratory. The objective is to clearly compare the advantages of implementing AMR and to simplify the workflow. The quantitative method involves direct testing in the Laboratory. Accuracy is compared by calculating the differences between manual readings and data recorded by the AMR system and analyzing the causes of inaccuracies. When using kWh meters without AMR, abnormalities in energy measurement lead to significant discrepancies, resulting in data loss. To address this, follow-up billing was carried out based on the disturbances, resulting in a bill of Rp 2,613,053 for the subsequent month. Conversely, the AMR system accurately detects disturbances. Between May 22 and May 31, the AMR system identified 895 data points and 372.4 kWh of lost energy, with an estimated follow-up billing of Rp 621,788, which is considerably lower than the method without AMR. The study demonstrates that the use of the AMR system facilitates quick detection and identification of unmeasured energy usage, allowing for more efficient normalization of energy during customer kWh meter abnormalities. The implementation of the AMR system not only provides operational benefits for energy service providers such as PT. PLN but also ensures fairness in energy billing for customers.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | AMR, Pembacaan, Tagihan Susulan AMR, Reading, Follow-up Bills |
| Subjects: | Skripsi Bidang Keilmuan > Teknik Elektro |
| Divisions: | Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan > S1 Teknik Elektro |
| Depositing User: | Sudarman |
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 03:10 |
| Last Modified: | 03 Nov 2025 03:10 |
| URI: | https://repository.itpln.ac.id/id/eprint/3265 |
