Cofiring biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan solusi efektif untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Didukung juga dengan besarnya potensi perkebunan kelapa sawit yang sangat besar di daerah Riau. Penelitian ini dapat ditujukan untuk mengetahui lokasi dan besar potensi limbah perkebunan kelapa sawit disekitar PLTU Tenayan serta untuk mengetahui optimasi rantai pasokan limbah perkebunan kelapa sawit untuk implementasi cofiring di PLTU Tenayan. Metode penelitian yang digunakan yaitu Analisa deskriptif yang merupakan teknik penelitian yang memanfaatkan pengumpulan data untuk analisis dan penyelesaian masalah. Pemetaan perkebunan kelapa sawit berdasarkan lokasi yang terdekat menuju PLTU Tenayan dengan menggunakan Arcgis. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu didapatkannya nilai total biaya hasil optimasi yang digunakan pada penggunaan cofiring 2,5%,5% dan 7,5% dengan metode Linear Programming (LP) menggunakan GAMS sehingga didapatkan hasil optimasi sebesar 278,4 juta ,674 juta dan 1160 juta rupiah.

Biomass cofiring in steam power plants (PLTU) is an effective solution to reduce carbon emissions and increase the use of renewable energy. It is also supported by the enormous potential of oil palm plantations in the Riau area. This research can be aimed at knowing the location and potential size of oil palm plantation waste around the Tenayan PLTU and to find out the optimization of the supply chain of oil palm plantation waste for cofiring implementation at the Tenayan PLTU. The research method used is descriptive analysis which is a research technique that utilizes data collection for analysis and problem solving. Mapping of oil palm plantations based on the closest location to the Tenayan PLTU using Arcgis software. The conclusion of this study is the obtaining of the total cost value of the optimization results used in the use of cofiring 2.5%, 5% and 7.5% with the Linear Programming (LP) method using GAMS Software so as to obtain optimization results of 278.4 million, 674 million and 1160 million rupiah.