Penyulang merupakan penghubung antara gardu induk dengan konsumen, Penyulang yang memiliki jaringan sangat besar dapat mengakibatkan terjadinya jatuh tegangan serta banyaknya rugi-rugi daya. Metode Pecah beban Penyulang ini akan dilakukan dengan tujuan untuk memperpendek Panjang Penyulang yang terlalu Panjang agar dapat meminimalisir hilangnya energi atau rugi-rugi daya pada jaringan distribusi 20kV Penyulang Balle. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi dampak pecah beban pada Penyulang Balle 20 kV menggunakan perangkat lunak simulasi ETAP. Penyulang Balle awalnya memiliki total beban sebesar 6214 kVA dengan panjang 452,37 km. Setelah dilakukannya pecah beban, beban yang ditanggung Penyulang berkurang menjadi 3080 kVA dengan panjang 214,25 km. Beban selebihnya dipindahkan ke Penyulang baru dengan total beban 3134 kVA, sehingga beban Penyulang baru menjadi 3443 kVA. Penelitian ini juga mengukur kondisi jatuh tegangan dan rugi daya sebelum dan sesudah pecah beban. Sebelum pecah beban, jatuh tegangan paling besar terdapat pada kelompom 3 dengan nilai 9,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pecah beban berhasil meningkatkan tegangan pada Penyulang sebesar 3,7% dan mengurangi rugi daya secara signifikan. Dengan demikian, pecah beban pada Penyulang Balle terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja sistem distribusi listrik.

A feeder is a connector between a substation and the consumer. A feeder with a very large network can cause voltage drops and significant power losses. The feeder load splitting method will be implemented to shorten the excessively long feeder in order to minimize energy losses or power losses in the 20kV distribution network of Balle Feeder. This study aims to analyze and evaluate the impact of load splitting on the 20kV Balle Feeder using ETAP simulation software. Initially, the Balle Feeder had a total load of 6214 kVA with a length of 452.37 km. After load splitting, the load borne by the feeder was reduced to 3080 kVA with a length of 214.25 km. The remaining load was transferred to a new feeder with a total load of 3134 kVA, making the load on the new feeder 3443 kVA. This study also measures voltage drop and power loss conditions before and after load splitting. Before load splitting, the highest voltage drop was in group 3 with a value of 9.2%. The results showed that load splitting successfully increased the voltage on the feeder by 3.7% and significantly reduced power losses. Thus, load splitting on the Balle Feeder proved effective in improving the performance of the electrical distribution system.