Saluran transmisi tegangan tinggi sering mengalami gangguan yang bersifat temporer maupun permanen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan penentuan lokasi gangguan pada saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV menggunakan metode Simple Reactance dan Takagi. Data rekaman gangguan dari Disturbance Fault Recorder (DFR) digunakan sebagai dasar perhitungan. Metode Simple Reactance menggunakan impedansi saluran yang diukur saat terjadi gangguan, sedangkan metode Takagi memerlukan data sebelum dan sesudah gangguan untuk mengurangi efek aliran beban dan tahanan gangguan. Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Unit Layanan Gardu Induk Mampang pada jalur Danayasa - AGP. Data yang dikumpulkan meliputi spesifikasi kabel SKTT, arus dan tegangan gangguan, serta diagram satu garis (Single Line Diagram). Simulasi arus gangguan dilakukan menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1 untuk validasi hasil perhitungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Simple Reactance memiliki tingkat kesalahan sebesar 7,80%, sedangkan metode Takagi memiliki kesalahan sebesar 12,95%. Meskipun metode Simple Reactance sedikit lebih baik, kedua metode ini memberikan hasil yang cukup akurat untuk penentuan lokasi gangguan pada SKTT 150 kV.

High voltage transmission lines often experience temporary or permanent disruptions. This research aims to analyze and compare determining the location of faults on 150 kV high voltage cable lines (SKTT) using the Simple Reactance and Takagi methods. Disturbance recording data from the Disturbance Fault Recorder (DFR) is used as a basis for calculations. The Simple Reactance method uses line impedance measured when a fault occurs, while the Takagi method requires data before and after the fault to reduce the effects of load flow and fault resistance. This research was conducted at PT. PLN (Persero) Mampang Main Substation Service Unit on the Danayasa - AGP route. The data collected includes SKTT cable specifications, fault current and voltage, as well as a single line diagram. Fault current simulations were carried out using ETAP 19.0.1 software to validate the calculation results. The research results show that the Simple Reactance method has an error rate of 35.42%, while the Takagi method has an error of 36.58%. Although the Simple Reactance method is slightly better, both methods provide fairly accurate results for determining the location of faults at 150 kV SKTT.