Berdasarkan data susut energi di PT. PLN ULP Nabire per semester 1 tahun 2022,
PLN mengalami kerugian sebesar 9,70% dari total kWh produksi Netto
59.467.940 kwh. Menghadapi kerugian sebesar ini, maka perlu pemetaan dan
penelusuran pada aspek-aspek mana/apa saja yang menjadi penyebab kerugian
tersebut, agar dapat segera ditindaklanjuti guna melakukan pencegahan kerugian
yang semakin membesar. Salah satu penyebab Losses energi berada pada titik
Transaksi energi yang menjadi tolak ukur pembayaran Pelanggan dengan PLN,
kWh meter. Dalam penelitian ini fokus permasalahan adalah pada kasus kWh
meter macet, kerugian yang diakibatkannya, dan tindaklanjut yang dilakukan PLN
untuk menekan kerugian-kerugian energi. Pada penelitian ini akan menggunakan
metodologi kuantitatif dengan mengolah data – data primer ketenagalistrikan
yang ada. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya kondisi
kerusakan maupun kelainan pada kWh meter sebagai alat transaksi energi listrik
milik PLN memberikan dampak kerugian yang cukup signifikan terhadap
pendapatan kWh jual PLN. Sehingga dibutuhkan perbaikan yang serius pada alat
kWh meter milik PLN guna menekan kerugian energi PLN.