Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan sumber energi alternatif yang semakin berkembang di Indonesia. Namun, integrasi PLTS ke dalam sistem tenaga listrik menghadirkan tantangan, terutama terkait dengan kualitas daya, seperti harmonisa. Harmonisa adalah gangguan yang terjadi akibat beban non-linear, seperti inverter, yang menyebabkan distorsi pada gelombang sinusoidal tegangan dan arus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan harmonisa arus dan tegangan pada keluaran inverter PLTS On Grid serta memastikan bahwa distorsi harmonisa tersebut memenuhi Standar IEEE 519-2014. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa Total Harmonic Distortion Current (THDi) pada keluaran inverter yang terhubung dengan berbagai jenis beban, seperti lampu hemat energi berdaya 5W, 10W, 15W, 20W, dan lampu TL LED berdaya 10W, 20W, berada di atas 98%. Setelah pemasangan low pass filter, tingkat THDi pada keluaran inverter berkurang menjadi dibawah 5%, semuanya berhasil dikurangi hingga di bawah 5% dan 8% sesuai dengan standar IEEE 519-2014.

The use of Solar Power Plants (PLTS) as an alternative energy source is rapidly growing in Indonesia. However, integrating PLTS into the electrical power system presents challenges, particularly related to power quality issues such as harmonics. Harmonics are disturbances caused by non-linear loads, such as inverters, which result in distortion of the sinusoidal voltage and current waveforms. This study aims to analyze the harmonic content of current and voltage in the output of an On-Grid PLTS inverter and to ensure that the harmonic distortion meets the IEEE 519-2014 Standard. Measurement results indicate that the Total Harmonic Distortion current (THDi) in the inverter output connected to various types of loads, such as energy-saving lamps with power ratings of 5W, 10W, 15W, 20W, and TL LED lamps with power ratings of 10W, 20W, is above 98%. After installing a low-pass filter, the THDi level in the inverter output was reduced to below 5%, successfully reducing all to below 5% and 8% in accordance with the IEEE 519-2014 standard.