Dalam menyalurkan energi listrik, salah satu peralatan penting yang digunakan yaitu transformator. Overload merupakan salah satu permasalahan yang terjadi pada transformator. Overload pada transformator dapat menyebabkan berbagai dampak negatif seperti penurunan kualitas daya, gangguan pada peralatan listrik, bahkan kerusakan pada transformator itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase pembebanan sebelum dan setelah uprating pada Gardu Distribusi SM111 serta dapat menganalisis kapasitas transformator yang tepat untuk mengatasi overload pada transformator Gardu Distribusi SM111. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data seperti observasi di ULP Samawa Rea, tinjauan pustaka yang mendukung penelitian ini serta wawancara dengan pihak yang terkait. Penelitian ini menggunakan metode uprating transformator dari kapasitas 160 kVA menjadi 200 kVA. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase pembebanan sebelum uprating sebesar 81% dari perhitungan dan 82,87% berdasarkan data yang diperoleh dari PT. PLN (Persero) yang dimana tidak sesuai dengan SPLN yang ditetapkan, sehingga dapat dinyatakan mengalami overload. Setelah dilakukan uprating, persentase pembebanan sebesar 78,07% dari perhitungan dan 77,32% berdasarkan data yang diperoleh dari PT. PLN (Persero) . Uprating merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengatasi overload karena mengalami penurunan sebesar 3% dan 5,55%. Terdapat perbedaan hasil perhitungan dengan data yang telah didapatkan oleh PT. PLN (Persero) dimana sebelum dilakukan uprating terdapat nilai error sebesar 2,3% dan setelah dilakukan uprating terdapat nilai error sebesar 0,9%.

In distributing electrical energy, one of the important equipment used is a transformer. Overload is one of the problems that occur in transformers. Overload in the transformer can cause various negative impacts such as deterioration in power quality, interference in electrical equipment, and even damage to the transformer itself. This study aims to determine the percentage of loading before and after uprating on the SM111 Distribution Substation and can analyze the right transformer capacity to overcome the overload on the SM111 Distribution Substation transformer. This study uses data collection methods such as observation at ULP Samawa Rea, literature reviews that support this research, and interviews with related parties. This study uses the transformer uprating method from 160 kVA capacity to 200 kVA. The results of the analysis show that the percentage of load before uprating is 81% of the calculation and 82.87% based on data obtained from PT. PLN (Persero) which is not in accordance with the SPLN set, so it can be declared overloaded. After the uprating, the percentage of the load was 78.07% of the calculation and 77.32% based on data obtained from PT. PLN (Persero) . Uprating is one of the methods that can be used to overcome overload because it has decreased by 3% and 5.55%. There is a difference between the calculation results and the data that has been obtained by PT. PLN (Persero) where before the uprating there was an error value of 2.3% and after the uprating there was an error value of 0.9%.