Usaha air minum dalam suatu kemasan botol menarik minat para pengusaha kecil untuk memenuhi permintaan pasar dengan berbagai merk dan model. Perbedaan atau pengembangan dari satu merk ke merk lainnya tidak hanya terletak pada kualitas air yang dihasilkan, tetapi juga pada proses produksinya. Proses pengisian dan penutupan air minum masih banyak yang menggunakan tenaga manusia atau manual, sehingga operator harus mengawasi atau memperhatikan volume air yang masuk ke dalam botol selama proses produksi itu berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keakurasian dalam perancangan mesin pengisian serta penutupan botol 600 mL berbasis PLC dan HMI untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam produksi. Dari hasil pengujian pada alat ini didapatkan nilai persentase keakurasian selama 5 kali produksi dari proses awal sampai proses akhir serta nilai konsumsi energi listrik selama mesin pengisian dan penutupan botol 600 mL ini berjalan. Nilai akurasi dan konsumsi energi listrik yang didapatkan pada pengujian produksi pertama dengan jumlah 2 botol 600 mL adalah 89,297 % dan 0,5 Wh, Nilai akurasi dan konsumsi energi listrik yang didapatkan pada pengujian produksi Kedua dengan jumlah 4 botol 600 mL adalah 93,356 % dan 0,86 Wh, Nilai akurasi dan konsumsi energi listrik yang didapatkan pada pengujian produksi ketiga dengan jumlah 6 botol 600 mL adalah 95,49 % dan 1,43 Wh, Nilai akurasi dan konsumsi energi listrik yang didapatkan pada pengujian produksi keempat dengan jumlah 8 botol 600 mL adalah 92,74 % dan 1,95 Wh, Nilai akurasi dan konsumsi energi listrik yang didapatkan pada pengujian produksi kelima dengan jumlah 10 botol 600 mL adalah 72,1793 % dan 2,48Wh. Dari hasil akurasi di setiap produksinya dapat di rata-ratakan sebesar 88,61246 % dengan persentase errornya adalah 11,3 % dan total konsumsi energi sebesar 7,22 wH. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan mesin pengisian serta penutupan botol 600 mL berbasis PLC dan HMI mampu meningkatkan akurasi ketepatan produksi dan efisiensi energi dalam penggunaanya.

The bottled drinking water business attracts small entrepreneurs to meet market demand with various brands and models. Differences or developments from one brand to another are not only in the quality of the water produced but also in the production process. The process of filling and capping bottled water still largely uses manual labor, requiring operators to monitor the volume of water entering the bottles during production. The aim of this study is to determine the accuracy level in the design of a 600 mL bottle filling and capping machine based on PLC and HMI to improve production efficiency and accuracy. The results from the testing of this machine showed the accuracy percentage over five production cycles from start to finish, as well as the electrical energy consumption during the operation of the 600 mL bottle filling and capping machine. The accuracy and energy consumption results from the first production test with 2 bottles of 600 mL were 89.297% and 0.5 Wh. The second production test with 4 bottles of 600 mL yielded 93.356% accuracy and 0.86 Wh. The third production test with 6 bottles of 600 mL resulted in 95.49% accuracy and 1.43 Wh. The fourth production test with 8 bottles of 600 mL showed 92.74% accuracy and 1.95 Wh. The fifth production test with 10 bottles of 600 mL achieved 72.1793% accuracy and 2.48 Wh. The average accuracy across all production tests was 88.61246%, with an error percentage of 11.3% and a total energy consumption of 7.22 Wh. From the conducted tests, the PLC and HMI-based 600 mL bottle filling and capping machine successfully improved production accuracy and energy efficiency in its usage.