Penjualan tenaga listrik merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh PT.
PLN ULP Ujung Berung. Akurasi data yang diambil dari meter berpengaruh dalam
menentukan jumlah energi yang dikonsumsi terutama pada pelanggan dengan nilai
transaksi besar misalnya pada pelanggan 3 phase. Kondisi meter 3 phase kini sudah
beralih ke digital menggunakan meter elektronik. Meski demikian hasil pengukuran
meter mungkin tidak lagi cukup tepat untuk digunakan sebagai dasar perhitungan
tagihan listrik pelanggan misalnya, komponen trafo mengalami kejenuhan dalam
jangka waktu tertentu atau ketidak akuratan pada saat pembacaan angka stand
meter. Selain itu terdapat upaya pencegahan dengan adanya tim pemeriksaan meter
namun jumlahnya tidak sepadan dengan banyaknya jumlah pelanggan di wilayah
PLN Ujung Berung sehingga perlu dilakukan penelitian untuk lebih dapat
mengantisipasi ketidaksesuaian transaksi energi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan pemanfaatan database AMR pada aplikasi AMICON
untuk menentukan data pelanggan kategori DLPD yang perlu dianalisa pemakaian
energi bulanan dan loadprofilenya kemudian dilakukan pengukuran lapangan
menggunakan alat ukur pembanding untuk selanjutnya dilakukan perhitungan nilai
susutnya. Hasil dari penelitian, pada kategori DLPD under voltage didapati nilai
susut 3280.21 kWh atau senilai Rp 5,574,815.00.- sehingga metode AMR ini dapat
digunakan untuk analisa kondisi ketika terjadi ketidaksesuaian pengukuran energi.