PT. PLN (PERSERO), electric service company, keeps doing a better effort in service further. Deciding a priority for choosing village which will be given electric provider has become a problem. The process for deciding a village takes so much time that it will obstruct for deciding another village. This application is hoped to help the company for deciding a village priority in order to not waste so much time. For deciding a village priority, the application uses an Analytical Hierarchy Process method. The way to use, the admin will input some information about criteria, sub-criteria, and alternative. The next, the manager will input the quality of criteria, sub-criteria, and alternative. If the last process of calculation gets CR< 0.1, the criteria, sub-criteria, and alternative will be consistent, so it can be continued to the next step. The result from the calculation will tell us that which village will be given a priority for giving electric provider.

PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan penyedia jasa kelistrikan secara berlanjut terus melakukan upaya peningkatan pelayanan. Dimana pada perusahaan ini terdapat masalah dalam menentukan prioritas desa yang akan dipilih untuk diberikan aliran listrik. Proses pengambilan keputusan yang memakan waktu 4-5 hari dapat menghambat untuk penentuan desa yang lain. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan desa yang diprioritaskan sehingga dapat meminimalisirkan waktu dalam penentuan prioritas desa. Aplikasi ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dalam menentukan prioritas desa yang akandipilih. Cara penggunaannya yaitu admin melakukan penginput kriteria, sub kriteria dan alternatif. Selanjutnya dilakukan penginputan bobot kriteria, sub kriteria dan alternatif yang dilakukan oleh manager dan jika proses akhir perhitunga CR,<0.1 maka kriteria, sub kriteria dan alternatif konsisten sehingga dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Hasil dari proses perhitunga tadi dapat dilihat desa mana yang akan di prioritaskan diberikan aliran listrik.