Energi listrik merupakan kebutuhan pokok untuk menunjang kinerja manusia. Oleh karena itu, distribusi energi listrik harus memiliki kualitas dan mutu yang baik serta terus meningkatkan keandalan dalam penyaluran listrik. Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan keandalan adalah dengan menerapkan manuver jaringan berbasis SCADA. Namun, dalam kegiatan manuver jaringan, operator sering kurang memperhatikan rugi-rugi daya saat menentukan titik manuver. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan titik manuver jaringan penyulang Yogya yang dapat dimanuver dari tiga penyulang pilihan, yaitu penyulang Karate, penyulang Boxing, dan penyulang Domba dengan memilih penyulang yang memiliki rugi-rugi daya paling kecil. Dengan demikian, kegiatan manuver dapat lebih optimal dan efisien dengan melakukan perhitungan rugi-rugi daya secara manual dan perhitungan berdasarkan software ETAP 16.0. Hasil menunjukkan bahwa penyulang Domba menghasilkan rugi-rugi daya paling kecil dari ketiga penyulang yang dapat memanuver penyulang Yogya dengan persentase penyulang Domba sebesar 1,25%, penyulang Karate sebesar 9,65% dan penyulang Boxing sebesar 11,85%. Oleh karena itu, untuk melakukan manuver jaringan yang lebih optimal dan efisien, titik manuver penyulang Yogya dilakukan di penyulang Domba dengan berbasis SCADA.

Electricity is an essential need to support human activities. Therefore, the distribution of electricity must be of high quality and continuously improve reliability in power delivery. One method to enhance reliability is by implementing SCADA-based network maneuvers. However, during network maneuver activities, operators often overlook power losses when determining maneuver points. This study aims to identify the maneuver point of the Yogya feeder that can be maneuvered from three selected feeders: the Karate feeder, the Boxing feeder, and the Domba feeder, by choosing the feeder with the lowest power losses. Consequently, the maneuvering process can be more optimal and efficient by calculating power losses manually and using ETAP 16.0 software. The results show that the Domba feeder has the lowest power losses among the three feeders that can maneuver the Yogya feeder, with the Domba feeder at 1.25%, the Karate feeder at 9.65%, and the Boxing feeder at 11.85%. Therefore, to achieve a more optimal and efficient network maneuver, the maneuver point for the Yogya feeder is carried out on the Domba feeder using a SCADA-based system.