Penelitian ini dilakukan di unit kerja PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkitan
Timor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok yang berada pada wilayah
provinsi NTT di pulau Timor.Tahapan Analisis ini dimulai setelah terjadinya
gangguan pembebanan pada PLTU Bolok di semester 1 2022 Unit #1,2 dimana
terjadi trip akibat Gangguan Jaringan System Timor akibat terjadinya Hujan Badai
dan Petir. Kejadian ini mengakibatkan unit PLTU Bolok mengalami gagal
Houseload akibat PMT sisi 70kV dan Circuit Breaker Generator posisi Open. Pada
simulasi pemodelan sistem AVR pengujian beban dalam kondisi beban penuh ini
membuktikan bahwa sistem AVR bekerja dengan baik dalam mengontrol tegangan
luaran generator sesuai dengan fungsi AVR itu sendiri. Regulator Tegangan
Otomatis atau biasa dikenal dengan Automatic Voltage Regulator (AVR) memiliki
peran yang sangat penting dalam menjaga tegangan output generator agar tetap
berada pada nilainya walaupun saat terjadi perubahan beban. Dengan terjadinya
gangguan ini maka diperlukan pengaturan ulang terhadap AVR agar dapat bekerja
dengan baik dalam mengatasi setiap perubahan beban yang terjadi. Dengan
demikian kestabilan sistem kelistrikan pada pulau Timor dapat tetap terjaga dan
juga berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan. Adapun nilai toleransi
persentase regulasi tegangan yang ditetapkan dari spesifikasi peralatan adalah ±
20%, dengan melihat nilai persentasi regulasi tegangan terendah dan tertinggi
disimpulkan bahwa nilai persentase regulasi tegangan masih dalam keadaan normal
dan tidak melebihi nilai toleransi yang ditetapkan sehingga Automatic Voltage
Regulator(AVR) bekerja dengan baik sebagai pengendalian tegangan generator.