Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan transportasi umum dan menjadi pilihan masyarakat karena dianggap memiliki sejumlah keunggulan yaitu cepat, aman, tepat waktu dan biaya yang terjangkau khususnya di lintas rute Duri – Tangerang. Salah satu komponen utama untuk menyuplai energi listrik ke Kereta Rel Listrik (KRL) agar dapat beroperasi adalah gardu traksi. Dalam mengatur KRL ini PT. KCI menggunakan GAPEKA atau Grafik Perjalanan Kereta Api yang menjadi acuan dalam pengaturan perjalanan kereta. Dari pola GAPEKA per tahunnya yang berhubungan dengan gardu traksi sebagai sumber daya energi listriknya, penulis ingin mengetahui pengaruh pola (GAPEKA) terhadap pembebanan Gardu Traksi khususnya rute Duri-Tangerang. Setelah dilakukan metode perhitungan didapatkan hasil perhitungan nilai headway disetiap tahunnya mengalami perubahan. Setiap tahunnya nilai kapasitas daya yang dibutuhkan terbesar mengalami penurunan, dan nilai kapasitas daya yang dibutuhkan terkecil mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan adanya pemerataan headway atau perubahan GAPEKA. Nilai kapasitas daya yang dibutuhkan terbesar ada pada KRL rute Duri-Tangerang terdapat di gardu traksi Kalideres tahun 2022 dengan nilai 308,97 kW. Dengan kapasitas gardu traksi sebesar 3835 kW dapat dikatakan mencukupi kapasitas daya yang dibutuhkan KRL rute Duri-Tangerang, begitu pula pada masing masing gardu traksi mencukupi kapasitas daya yang dibutuhkan KRL.

The Electric Rail Train (KRL) is public transportation and is the choice of the public because it is considered to have a number of advantages, namely fast, safe, punctual and affordable, especially on the Duri – Tangerang route. One of the main components to supply electrical energy to the Electric Rail Train (KRL) so that it can operate is the traction substation. In regulating this KRL, PT. KCI uses GAPEKA or Train Travel Graph which is a reference in train travel arrangements. From the GAPEKA pattern per year related to the traction substation as its electrical energy source, the author wants to know the influence of the pattern (GAPEKA) on the loading of the Traction Substation, especially the Duri-Tangerang route. After the calculation method was carried out, the results of the calculation of the headway value every year changed. Every year the value of the largest required power capacity decreases, and the value of the smallest required power capacity increases, this is due to the equalization of the headway or changes in GAPEKA. The largest value of the required power capacity is in the KRL Duri-Tangerang route located at the Kalideres traction substation in 2022 with a value of 308.97 kW. With a traction substation capacity of 3835 kW, it can be said that the power capacity needed by the Duri-Tangerang KRL route is sufficient, as well as each traction substation is sufficient for the power capacity needed by the KRL.