Peran transformator sangat vital dalam Sistem Kelistrikan Khatulistiwa, dengan
itu perlu dilakukan tindakan pereventive dengan tujuan transformator andal sehingga
pasokan listrik terjaga. Sehingga perlu dilakukan uji kesiapan transformator salah
satunya dengan pengujian BDV minyak transformator oleh PT PLN (Persero) UP3B
Sistem Kalbar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kualitas minyak
trafo sebagai media pendingin dan tahanan tembus dielektrik, mengetahui tindak lanjut
berdasarkan hasil pengujian, dan pengaruh variabel yang menjadi faktor pembanding
dalam pengujian BDV menggunakan metode average breakdown voltage. Minyak
Transformator yang diambil samplenya transformator dengan usia operasi yang
berdekatan, pembebanan yang berbeda, kapasitas yang sama. Terdapat hasil buruk pada
BDV minyak Trafo 2 Ngabang dengan hasil pengujian 19.8kV dan 20.6kV, pada Trafo
2 Kota Baru pada bagian OLTC dengan hasil pengujian 37.7kV. Faktor hasil BDV
buruk pada minyak Trafo 2 Ngabang adalah tidak dilakukan pemanasan secara rutin
karena trafo dalam kondisi tidak beroperasi yang menyebabkan minyak lembab
sehingga menimbulkan kontaminan. Sedangkan, pada Trafo 2 Kota Baru, faktor yang
membuat minyak isolasi buruk adalah umur transformator sudah beroperasi selama 19
tahun dan tren pembebanan yang tinggi yaitu 17.7 MW yang diperlukan pemecahan
beban sebagai solusi. Dengan hasil tersebut, diperlukan penggantian minyak dengan
proses purifikasi kemudian diuji kembali. Setelah dilakukan proses penggantian
minyak, didapatkan hasil pada Trafo 2 Ngabang bagian OLTC dan Maintank dengan
hasil uji 67.8kV dan 79.7kV, Trafo 2 Kota Baru bagian Maintank dengan hasil uji 45
kV.