Ketatnya persaingan dalam era globalisasi sekarang ini menuntut sebuah perusahaan khususnya dibidang konstruksi untuk meningkatkanzkualitas produk yang dihasilkan agar dapat bertahan. Untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bertahan. Untuk meningkatkan kepercayaan publik, sebuah perusahaan kontraktor perlu mengadakan strategi penjamin kualitas produk yang dihasilkan. Dalam proyek konstruksi baik saat pelaksanaan berlangsung maupun pasca pelaksanaan konsturksi seringkali ditemukan berbagai masalah, salah satunya adalah cacat beton. Contoh cacat beton yang sering kali ditemukan dilapangan antara lain seperti honeycomb, beton keropos, beton scalling/ spalling, beton retak, dan beton bunting (menggembung). Cacat beton ini sering dijumpai pada elemenzstruktur sepertizkolom, balok, pelat lantai dan shearwall. Dengan adanya cacat pada beton yang ditemukan di lapangan, menunjukkan bahwa adanya ketidaksesuaian yang terjadi pada saat proses pembuatan beton tersebut. Persentase cacat fisik yang terjadi pada kolom komposit adalah 27,78 %. Adapun cacat yang terjadi pada kolom komposit ialah honeycomb, crack, dan scalling/spalling. Metode yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tree diagram.

The tight competition in the current era of globalization requires a company, especially in the construction sector, to improve the quality of the products produced in order to survive. To improve the quality of the resulting product in order to survive. To increase public trust, a contracting company needs to implement a strategy to guarantee the quality of the products produced. In construction projects, both during implementation and after construction, various problems are often found, one of which is concrete defects. Examples of concrete defects that are often found in the field include honeycomb, porous concrete, scaling/spalling concrete, cracked concrete, and bulging concrete. These concrete defects are often found in structural elements such as columns, beams, floor slabs and shearwalls. The presence of defects in the concrete found in the field indicates that there is a discrepancy that occurred during the process of making the concrete. The percentage of physical defects that occur in the composite column is 27.78%. The defects that occur in the composite column are honeycomb, crack, and scaling/spalling. The method used in this study uses a tree diagram.