Lightning arrester sangat penting untuk melindungi peralatan listrik dari lonjakan tegangan akibat sambaran petir. Meskipun lightning arrester dirancang untuk menyalurkan arus petir ke tanah, sering kali arus bocor resistif dapat terjadi selama operasi normal. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi lightning arrester pada gardu induk 150 KV, maka dilakukannya analisis arus bocor resistif pada lightning arrester. Arus bocor resistif diukur menggunakan alat ukur Leakage Current Monitoring (LCM). Metode penelitian yang digunakan yaitu studi literatur, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis arus bocor resistif pada Gardu Induk Serpong 150 KV Bay Bintaro 1 fasa S didapatkan perhitungan arus bocor resistif yang dikoreksi bernilai 293 µA melebihi dari standar SKDIR 520 tahun 2014 yang ditetapkan yaitu harus di bawah 150 µA, sehingga lightning arrester tersebut tidak layak digunakan. Untuk kondisi persentase perhitungan pada Bay Bintaro 1 fasa S sebesar 374,45% melebihi dari standar PLN yaitu ≤90%, dan diperlukannya pergantian lightning arrester. Galat yang diperoleh dari hasil pengukuran dan hasil perhitungan yaitu 23,78%, kesalahan ini terjadi karena kurang tepatnya penempatan field probe pada saat pengukuran serta kesalahan pada alat yang digunakan karena usia alat yang sudah lama. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk meminimalkan risiko kerusakan pada sistem kelistrikan pada gardu induk.

Lightning arresters are essential for protecting electrical equipment from voltage surges due to lightning strikes. Although lightning arresters are designed to channel lightning currents to ground, resistive leakage currents can often occur during normal operation. Therefore, to determine the condition of the lightning arrester at the 150 KV substation, a resistive leakage current analysis is carried out on the lightning arrester. Resistive leakage current is measured using a Leakage Current Monitoring (LCM) measuring instrument. The research methods used are literature study, observation, interviews, and documentation. The results of the analysis of resistive leakage current at Serpong 150 KV Substation Bay Bintaro 1 phase S obtained the calculation of resistive leakage current corrected to 293 µA exceeds the SKDIR 520 year 2014 standard set which must be below 150 µA, so the lightning arrester is not suitable for use. For the condition of the calculation percentage at Bay Bintaro 1 phase S of 374.45% exceeds the PLN standard of ≤90%, and a lightning arrester replacement is required. The error obtained from the measurement results and the calculation results is 23.78%, this error occurs due to incorrect placement of the field probe during measurement and errors in the tools used due to the old age of the tool. This research can be used as a reference to minimize the risk of damage to the electrical system at the substation.