Penggunaan PLTS telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kesadaran akan energi terbarukan, dimana output energi bergantung pada iradiasi matahari. Namun, penggunaan PLTS sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca atau bersifat intermiten. Untuk mengatasi intermitansi PLTS, diperlukan proyeksi iradiasi matahari yang dapat membantu dalam menentukan output PLTS dengan bantuan software RStudio. Dalam proses proyeksi menggunakan RStudio dengan menerapkan metode Seasonal Autoregressive Integrad Moving Avarege (SARIMA) permodelan ARIMA(2,0,1)(2,1,1)12 untuk memproyeksikan jangka panjang. Berdasarkan proyeksi tersebut, dilakukan pada bulan Januari hingga Desember dengan rentang waktu 60 bulan sehingga menghasilkan skenario iradiasi matahari 5 tahun kedepan. Berdasarkan hasil proyeksi tersebut, output tertinggi terdapat pada bulan mei sebesar 0.251397 kwh/bulan dan terendah pada Januari sebesar 0.0815346 kwh/bulan. Serta dengan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 5% pada Januari – Juni 2024.

The utilization of PLTS (Photovoltaic Solar Power Plants) has rapidly developed alongside technological advancements and increasing awareness of renewable energy, where energy output depends on solar irradiation. However, the use of PLTS is significantly influenced by weather conditions or is intermittent. To mitigate the intermittency of PLTS, a projection of solar irradiation is required to assist in determining the PLTS output with the help of RStudio software. In the projection process using RStudio, the Seasonal Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA) method with ARIMA(2,0,1)(2,1,1)12 modeling is applied for long-term projections. Based on these projections, the analysis was conducted from January to December over a 60- month period, resulting in a 5-year solar irradiation scenario. According to the projection results, the highest output is observed in May at 0.251397 kWh/month and the lowest in January at 0.0815346 kWh/month. Additionally, the Mean Absolute Percentage Error (MAPE) is 5% for the period from January to June 2024.