Penelitian ini menganalisis pengaruh penggunaan catu daya AC dan DC pada infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, fokus utamanya adalah durasi waktu pengisian dan daya yang dihasilkan. Polusi lingkungan akibat emisi karbon dari kendaraan bensin mendorong transisi ke kendaraan listrik di Indonesia. Efisiensi dan aksesibilitas pengisian daya menjadi krusial bagi pengguna mobil listrik, yang diatur oleh peraturan pemerintah untuk memfasilitasi adopsi teknologi ini. Metode penelitian yang digunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang memanfaatkan sejumlah besar data numerik, mulai dari tahap pengumpulan data hingga interpretasinya di SPKLU Els Coffee Roastery Lampung selama empat bulan. Hasil yang di dapat dari penelitian ini yaitu penggunaan catu daya AC menghasilkan waktu pengisian 5 jam 27 menit dengan daya 7,04 kW, sementara catu daya DC membutuhkan 2 jam 9 menit dengan daya 44 kW sehingga bisa disimpulkan bahwa penggunaan catu daya DC lebih efektif dan efisien. Analisis ini juga mencakup data bulanan penggunaan listrik di SPKLU Lampung, menunjukkan variasi signifikan dalam konsumsi energi.

This research analyzes the effect of using AC and DC power supplies on electric vehicle charging infrastructure, the main focus is the duration of charging time and the power produced. Environmental pollution due to carbon emissions from petrol vehicles is driving the transition to electric vehicles in Indonesia. Charging efficiency and accessibility are crucial for electric car users, subject to government regulations to facilitate the adoption of this technology. The research method used is a quantitative method. The quantitative research method is a research approach that utilizes large amounts of numerical data, starting from the data collection stage to its interpretation at SPKLU Els Coffee Roastery Lampung for four months. The results obtained from this research are that the use of an AC power supply produces a charging time of 5 hours 27 minutes with a power of 7.04 kW, while a DC power supply requires 2 hours 9 minutes with a power of 44 kW so it can be concluded that the use of a DC power supply is more effective and efficient. This analysis also includes monthly data on electricity usage at SPKLU Lampung, showing significant variations in energy consumption.