Paving block saat ini sangat banyak dibutuhkan pada area perumahan, pertokoan, perkantoran, lahan parkir, trotoar jalan serta taman tergantung dengan mutu yang digunakan. Melihat banyaknya kebutuhan penggunaan paving block maka banyak cara untuk mengurangi kebutuhan penggunaan bahan utama tersebut salah satunya yaitu pemanfaatan limbah yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan serta penyerapan air dari masing-masing bahan substitusi semen serta bahan tambah berat semen yang digunakan. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7 hari, 14 hari, 28 hari sedangkan pengujian penyerapan air dilakukan pada umur 28 hari. Dengan penambahan variasi serbuk cangkang telur sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan fly ash 30% menghasilkan kuat tekan pada umur 28 hari secara berturut-turut sebesar 22,333 MPa, 35,833 MPa, 32,667 MPa, 30,750 MPa, 26,917 MPa, 24,417 MPa dan 21,333 MPa. Sedangkan untuk penyerapan air sebesar 7,349%, 5,859%, 4,526%, 3,114%, 5,554%, 7,367%, dan 9,727%. Sehingga didapatkan nilai kuat tekan maksimum terjadi pada V2 (5% serbuk cangkang telur + 30% fly ash) dengan nilai kuat tekannya sebesar 32,667 MPa termasuk mutu kelas B dan persentase penyerapan air tertinggi pada V3 (10% serbuk cangkang telur + 30% fly ash) sebesar 3,114% termasuk mutu kelas B.

Paving blocks are currently very much needed in residential areas, shops, offices, parking lots, sidewalks and parks depending on the quality used. Seeing the many needs for the use of paving blocks, there are many ways to reduce the need for the use of these main materials, one of which is the utilization of existing waste. This study aims to determine the compressive strength and water absorption of each cement substitution material and the cement weight added material used. The compressive strength test was carried out at the age of 7 days, 14 days, and 28 days, while the water absorption test was carried out at the age of 28 days. With the addition of egg shell powder variations of 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and fly ash, the compressive strength at the age of 28 days was 22,333 MPa, 35,833 MPa, 32,667 MPa, 30,750 MPa, 26,917 MPa, 24,417 MPa and 21,333 MPa. Meanwhile, water absorption is 7,349%, 5,859%, 4,526%, 3,114%, 5,554%, 7,367%, and 9,727%. So that the maximum compressive strength value occurs in V2 (5% egg shell powder + 30% fly ash) with a compressive strength value of 32.667 MPa including class B quality and the highest percentage of water absorption in V3 (10% egg shell powder + 30% fly ash) of 3.114% belongs to class B quality.