Perkembangan teknologi yang sangat pesat berimbas pada permintaan pasokan energi listrik yang menjadi kebutuhan utama masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan pekerjaan besar bagi penyedia tenaga listrik. Dalam hal ini PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk menjadikan pendistribusian tenaga listrik dengan baik. Dalam Pendistribusian tenaga listirk pada awalnya beban pada setiap fasanya berbeda yaitu Fasa R, S dan T dibagi secara merata tetapi waktu pengoperasian pada beban-beban tersebut tidak serempak dan menimbulkan ketidakseimbangan beban pada tiap-tiap fasa transformator (R, S dan T) dan juga menyebabkan mengalirnya arus di netral. Maka dari itu perlu diadakan penyeimbangan secara berkala. Dalam proses penyaluran energi listrik sering kali terjadi pembagian beban yang tidak merata pada setiap fasanya. Ketidakseimbangan beban ini selalu terjadi karena adanya ketidaksamaan dalam pemakaian energi listrik. Ketidakseimbangan fasa R,S,T inilah yang akan menimbulkan arus yang mengalir pada penghantar netral transformator, lalu arus tersebut menyebabkan terjadinya rugi-rugi daya pada transformator. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, pada penelitian ini menggunakan Teknik analisis yang digunakan daIam peneIitian ini adaIah teknik anaIisis deskriptif. Di mana daIam peneIitian ini akan diIakukan pengkajian terhadap data-data teknis kerugian energi distribusi PT. PLN (Persero) UP3 Tanjungpinang. Prosedur kerja yang dilakukan dalam pengukuran sebelum penyeimbangan beban trafo di PT. PLN (Persero) adalah menggunakan Standart Operasional Prosedur dari PT. PLN (Persero). Persentase nilai keseimbangan beban pada Gardu RBC 42 transformator distribusi mengalami perbaikan nilai. Rata-rata nilai persentase pembebanan transformator sebelum dilakukannya pemerataan beban sebesar 3,33%, setelah dilakukan pemerataan beban, persentase pembebanannya menurun menjadi 15,3% dan perbaikan terhadap susut yaitu sebelum penyeimbangan yaitu 1,206 kW dengan Presentasi 74% dan sesudah penyeimbangan mengalami penurunan sebesar 3,848 kW dengan Presentase 22,6 %, jadi setelah melakukan penyeimbangan beban nilai losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral trafo berkurang sebesar 51,4%. Berdasarkan hasil penyeimbangan arus antar fasa yang dilakukan, maka dapat dikatakan “health index” pada gardu transformator RBC 42 tersebut dinyatakan dibawah 10% atau dinyatakan dalam keadaan “Baik”.

The rapid development of technology has an impact on the demand for electrical energy supply which is the main need of society in everyday life. This is a big job for the electric power provider. In this case PT. State Electricity Company (Persero) to make the distribution of electric power properly. In the distribution of electric power, initially the load on each phase is different, namely the R, S and T phases are divided evenly but the operating time on these loads is not simultaneous and causes load imbalances in each transformer phase (R, S and T) and also causes current to flow in neutral. Therefore it is necessary to balance the load on a regular basis. In the process of distributing electrical energy, there is often an uneven distribution of the load in each phase. This load imbalance always occurs because of inequalities in the use of electrical energy. This R, S, T phase imbalance will cause a current to flow in the neutral conductor of the transformer, then the current causes power losses in the transformer. The analytical method used in this study is a quantitative method, in this study the analytical technique used in this research is a descriptive analysis technique. Where in this research will be conducted an assessment of the technical data on energy losses distribution of PT. PLN (Persero) UP3 Tanjungpinang. The work procedure carried out in the measurement before balancing the transformer load at PT. PLN (Persero) is using Standard Operating Procedures from PT. PLN (Persero). The percentage of the load balance value at the RBC 42 substation distribution transformer has improved in value. The average percentage value of transformer loading before load equalization is 33%, after load distribution is carried out, the percentage of loading decreases to 15,3 % and the improvement in shrinkage before balancing is W with a presentation of 74 % and after balancing decreased by 3,848 kW with a percentage of 22,6 %, so after balancing the load the value of losses due to the neutral current in the neutral conductor of the transformer was reduced by 51,4%. Based on the results of the current balancing between phases, it can be said that the "health index" at the RBC 42 transformer substation is stated below 10% or stated in a "good" condition.