Pembebanan SUTT 150kV Sekarputih - Ngoro terus mengalami kenaikan seiring bertambahnya waktu. Berdasarkan Evaluasi Operasi Bulanan, pembebanan di SUTT 150kV Sekarputih - Ngoro sudah cukup tinggi yaitu melebihi 50% per-penghantarnya, hal ini tidak sesuai dengan ketentuan Grid Code 2020 yang menyatakan bahwa semua peralatan jaringan transmisi berada dalam batas rating normal untuk semua single contingency gangguan peralatan. Untuk mengatasi hal ini, diterapkan proteksi tambahan menggunakan relai Over Load Shedding (OLS) pada penghantar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencegah pemadaman besar di GI Ngoro akibat gangguan pada penghantar dan mengurangi kerugian finansial yang didapat PT PLN (Persero). Melalui analisa pembebanan menggunakan DIgSILENT didapat kondisi N-1 SUTT 150kV Sekarputih - Ngoro sudah melebihi 100% kapasitasnya. Rencana skema OLS menggunakan setting arus OLS 814 A dengan 2 tahap, dimana tahap 1 dengan waktu tunda 3,5 detik akan melepaskan Trafo-1 di GI Ngoro, dan tahap 2 dengan waktu tunda 4,5 detik akan melepaskan Trafo-4 di GI Ngoro. Keuntungan dari pemasangan OLS tersebut, PLN dapat meminimalisir kerugian dari ENS (Energy Not Served) akibat gangguan. Potensi kerugian dapat berkurang dari 195.190 kWh tanpa OLS menjadi 43.910 kWh jika OLS bekerja sampai tahap 1, dan 88.540 kWh jika OLS bekerja sampai tahap 2.

The loading on SUTT 150kV Sekarputih - Ngoro continues to increase over time. According to the Monthly Operations Evaluation, the loading on this line has already exceeded 50% per conductor, violating the Grid Code 2020 stipulations that all transmission network equipment must operate within normal rating limits for any single contingency equipment failure. To address this issue, additional protection using Over Load Shedding (OLS) relays has been implemented on these conductors. This study is to prevent major outages at GI Ngoro due to conductor failures and to reduce financial losses incurred by PT PLN (Persero). Analysis using DIgSILENT indicates that under N-1 conditions, SUTT 150kV Sekarputih - Ngoro has exceeded its capacity by over 100%. The OLS scheme is planned with an OLS current setting of 814 A in two stages: stage 1 involves a 3.5-second delay to trip Transformer-1 at GI Ngoro, and stage 2 involves a 4.5-second delay to trip Transformer-4 at GI Ngoro. PLN can minimize losses from ENS (Energy Not Served) due to disturbances. The potential loss can be reduced from 195,190 kWh without OLS to 43,910 kWh if OLS works up to stage 1, and to 88,540 kWh if OLS works up to stage 2.