Pada tahun 2018, penambahan transformator daya dilakukan di Gardu Induk Karangnunggal, dan pada tahun 2020 dilakukan penambahan penyulang baru untuk membebani transformator daya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemecahan penyulang terhadap drop tegangan, susut teknis, SAIDI & SAIFI, serta penurunan energi tidak terjual (ENS) pada penyulang CPTJ dan CKAL. Metodologi penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data dianalisis secara matematis dan perhitungan drop tegangan serta susut daya menggunakan simulasi ETAP 19.0. Hasil menunjukkan perbaikan drop tegangan dengan penyulang CPTJ mengalami kenaikan rata-rata 0,13 kV atau 0,67% dari tegangan nominal JTM 20 kV, dan penyulang CKAL mengalami kenaikan rata-rata 0,09 kV atau 0,45%. Susut teknis penghantar pada penyulang CPTJ berkurang dari 634 kW menjadi 545 kW, dan di CKAL dari 124 kW menjadi 116,6 kW. Setelah pemecahan, SAIDI dan SAIFI mencerminkan penurunan frekuensi dan durasi pemadaman. Nilai SAIDI penyulang CPTJ berkurang 52,62% dan CKAL berkurang 66,22%, sementara SAIFI penyulang CPTJ berkurang 51,91% dan CKAL berkurang 63,81%. Energi tidak terjual di penyulang CPTJ menurun sebesar 76.896 kWh atau 14,04%, dan di CKAL menurun sebesar 63.936 kWh atau 5,97%. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya susut teknis akibat penambahan penyulang DAWA dan SRTI. Kesimpulannya, pemecahan penyulang meningkatkan keandalan distribusi listrik di wilayah tersebut.

In 2018, a power transformer was added at the Karangnunggal Substation, and in 2020 new feeders were added to load this new power transformer. This study aims to analyze the impact of feeder separation on voltage drop, technical losses, SAIDI & SAIFI, and the reduction of unsold energi (ENS) in the CPTJ and CKAL feeders. This quantitative study analyzes data mathematically, using ETAP 19.0 software for voltage drop and technical loss calculations. The results show that after the separation, there was an improvement in voltage drop with the CPTJ feeder experiencing an average increase of 0.13 kV or 0.67% from the 20 kV medium voltage network nominal voltage, and the CKAL feeder experiencing an average increase of 0.09 kV or 0.45%. Technical losses in the CPTJ feeder decreased from 634 kW to 545 kW, and in the CKAL feeder from 124 kW to 116.6 kW. After the separation, SAIDI and SAIFI reflected a reduction in outage frequency and duration. The SAIDI value of the CPTJ feeder decreased by 52.62% and CKAL by 66.22%, while the SAIFI value of the CPTJ feeder decreased by 51.91% and CKAL by 63.81%. Unsold energy in the CPTJ feeder decreased by 76,896 kWh or 14.04%, and in CKAL by 63,936 kWh or 5.97%. This reduction is due to decreased technical losses from the addition of the DAWA and SRTI feeders. In conclusion, the feeder separation improved the reliability of electricity distribution in the region.