Klasterisasi Tingkat Indikator Dimensi Dasar Manusia Menggunakan Algoritma K-Means (Studi Kasus Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta).

Reviansyah, Risjad Muhammad and Asri, Yessy and Palupiningsih, Pritasari (2018) Klasterisasi Tingkat Indikator Dimensi Dasar Manusia Menggunakan Algoritma K-Means (Studi Kasus Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta). Diploma thesis, STT PLN.

[thumbnail of SKRIPSI_RISJADMUHAMMADREVIANSYAH.pdf] Text
SKRIPSI_RISJADMUHAMMADREVIANSYAH.pdf
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Indonesia has an inequality in human development, education provides the highest inequality. Loss that occurs in the education dimension reaches 20,8 percent. In the dimensions of decent living standards reaches 17,3 percent, and
in the health dimension 16,5 percent. Most volunteers and the society take responsive action after getting information from the media or from the local communities. Therefore, this study aims to find out which areas have problems on indicators of basic human dimensions in a certain year. Regions will be grouped into three cluster groups, regions with low values, regions with moderate values, and regions with high values. K-Means is an algorithm used to classify regions. The results of this study are, knowing the areas that have the lowest, medium, and highest values based on indicators of basic human dimensions in 2013 to 2017. Pandeglang and Serang Regencies are the lowest indicators such as life expectancy with a center point of 62,928 in 2013 and up to 64,03 in 2017, mean years of school is 6,299 to 6,666, per capita expenditure is 8411,72 to 9065,33. The cities of South Jakarta, East Jakarta, and Central Jakarta, areas that are at the highest indicators such as life expectancy with a center point of 72,938 to 73,107, expected years of school is 12,673 to 13,438, mean years of school is 10,469 to 10,851, and per capita expenditure with a center point of 17942,57 up to 18856,4

Indonesia memiliki ketimpangan pada pembangunan manusia, Pendidikan memberikan ketimpangan tertinggi. Loss yang terjadi pada dimensi Pendidikan mencapai 20,8 persen. Pada dimensi standar hidup layak mencapai 17,3 persen, dan pada dimensi kesehatan 16,5 persen. Kebanyakan sukarelawan maupun masyarakat melakukan aksi cepat tanggap setelah mendapatkan informasi dari media atau dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daerah mana yang memiliki masalah pada indikator dimensi dasar manusia pada tahun tertentu. Daerah akan dikelompokkan menjadi tiga kelompok cluster, yaitu daerah dengan nilai rendah, daerah dengan nilai sedang, dan daerah dengan nilai tinggi. K-Means merupakan algoritma yang digunakan untuk mengelompokkan daerah. Hasil penelitian ini yaitu, mengetahui daerah yang memiliki nilai terendah, sedang, dan tertinggi berdasarkan indikator dimensi dasar manusia pada tahun 2013 sampai dengan 2017. Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang wilayah yang berada pada indikator terendah seperti angka harapan hidup dengan titik pusat 62,928 tahun 2013 sampai dengan 64,03 tahun 2017, rata-rata lama sekolah dengan titik pusat 6,299 sampai dengan 6,666, pengeluaran perkapita dengan titik pusat 8411,72 sampai dengan 9065,33. Kota Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Pusat, wilayah yang berada pada indikator tertinggi seperti angka harapan hidup dengan titik pusat 72,938 sampai dengan 73,107, harapan lama sekolah dengan titik pusat 12,673 sampai dengan 13,438, rata-rata lama sekolah dengan titik pusat 10,469 sampai dengan 10,851, pengeluaran perkapita dengan titik pusat 17942,57 sampai dengan 18856,4.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: K-Means, Purity, Indeks Pembangunan Manusia
Subjects: Skripsi
Bidang Keilmuan > Teknik Informatika
Divisions: Fakultas Telematika Energi > S1 Teknik Informatika
Depositing User: Sutrisno
Date Deposited: 06 Nov 2025 04:07
Last Modified: 06 Nov 2025 04:07
URI: https://repository.itpln.ac.id/id/eprint/3485

Actions (login required)

View Item
View Item