Kegagalan sistem kelistrikan menjadi permasalahan utama dalam sistem penyaluran tenaga listrik. Periode 2022 sampai 2023 sering terjadi gangguan kelistrikan yang menyebabkan terjadinya pemadaman. Penyebab kegagalan sistem salah satunya karena adanya Partial Discharge. Partial Discharge merupakan peluahan elektris yang terjadi pada rongga yang terlokasir, baik didalam maupun dipermukaan. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis Partial Discharge pada gardu induk 150 kV menggunakan metode ultrasound dan Transient Earth Voltage (TEV) di PLN UPT Malang. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data menggunakan Sensor Ultrasound dari peralatan SDT270 dan TEV. Hasil pengujian yang dilakukan akan dianalisa lebih dalam menggunakan 4 jenis indikator sebagai penentuan kondisi yaitu Root Mean Square (RMS), Maksimal Root Mean Square (Max RMS), Peak Value (PV), dan Crest Factor (CF). Selain itu dengan konsep Heterodyning jenis kerusakan bisa didengarkan secara langsung. Hasil pengujian menggunakan sensor TEV pada Trafo 1 Incoming GI Surabaya Barat yaitu fasa R 34 dBµV, fasa T 35 dBµV, dan fasa S 36 dBµV sedangkan ketika menggunakan Ultrasound yaitu fasa R 22.37 dBµV, fasa S 24.85 dBµV, fasa T 24.48 dBµV. Hasil pengujian menggunakan sensor TEV pada Trafo 1 Incoming GI Kasih Jatim yaitu fasa R 26 dBµV, fasa S 25 dBµV, dan fasa T 24 dBµV sedangkan ketika menggunakan Ultrasound yaitu fasa R 14.08 dBµV, fasa S 14.64 dBµV, fasa T 13.63 dBµV. Dari analisa yang dilakukan dan berdasarkan standar yang berlku di PLN maka perlu pemeliharaan dan inspeksi rutin pada setiap satu bulan pada kabel selain Fasa T GI Surabaya Barat yang memerlukan tindakan untuk penggantian kabel.

Electrical system failure is a major problem in the electric power distribution system. The period 2022 to 2023 often sees electrical disturbances which cause blackouts. One of the causes of system failure is a Partial Discharge. Partial Discharge is an electrical discharge that occurs in a localized cavity, both inside and on the surface. In this research, Partial Discharge analysis will be carried out at a 150 kV substation using ultrasound and Transient Earth Voltage (TEV) methods at PLN UPT Malang. This research was carried out by collecting data using an Ultrasound Sensor from SDT270 and TEV equipment. The results of the tests carried out will be analyzed in more depth using 4 types of indicators to determine conditions, namely Root Mean Square (RMS), Maximum Root Mean Square (Max RMS), Peak Value (PV), and Crest Factor (CF). Apart from that, with the Heterodyning concept, the type of damage can be heard directly. The test results using the TEV sensor on Transformer 1 Incoming GI Surabaya Barat were R phase 34 dBµV, T phase 35 dBµV, and S phase 36 dBµV, while when using Ultrasound the R phase was 22.37 dBµV, S phase 24.85 dBµV, T phase 24.48 dBµV. The test results using the TEV sensor on Transformer 1 Incoming GI Kasih Jatim are R phase 26 dBµV, S phase 25 dBµV, and T phase 24 dBµV, while when using Ultrasound the R phase is 14.08 dBµV, S phase 14.64 dBµV, T phase 13.63 dBµV. From the analysis carried out and based on the standards in force at PLN, routine maintenance and inspections are needed every month on cables other than Phase T GI West Surabaya which requires action to replace the cables.