x Monitoring hotspot menggunakan metode thermovisi atau kamera termal adalah salah satu teknik penting dalam pemeliharaan sistem transmisi untuk menjaga keandalannya. Metode thermovisi ini merupakan pemantau jarak jauh kondisi suhu peralatan Gardu Induk saat berbeban agar dapat mengetahui suhu panas pada klem dan konduktor serta nilai selisih keduanya. Hotspot merupakan keadaan di mana peralatan dalam sistem Jaringan Transmisi mengalami peningkatan suhu yang terfokus pada satu titik akibat arus yang melalui peralatan tersebut terlalu besar. Penyebab umum hotspot meliputi kekendoran clamp, beban yang melebihi kapasitas, serta kontaminasi seperti kotor atau karat, Kondisi ini harus segera ditangani untuk menghindari potensi kerusakan serius pada sistem transmisi. Skripsi ini membahas tentang Analisis Hotspot Pada Tower 150 KV di Jalur New Balaraja – Lautan Steel Indonesia Menggunakan Kamera Thermal Imager Satir Dengan Metode Thermovisi yang kemudian hasil analysis pengukuran thermovisi tersebut terdapat 3 anomali hotspot yaitu pada tower TA2 penghantar #1 arah NBR fasa T sebesar 49,6 oC serta pada Tower TA39 penghantar#1 arah NBR fasa S sebesar 67,7oC dan pada penghantar#1 arah LSI fasa T sebesar 29,9 oC. Anomali hotspot tersebut harus segera diperbaiki agar tidak mengganggu keandalan system transmisi. perbandingan antara hasil pengukuran thermovisi terhadap analysis parameter setting kamera terdapat selisih suhu TA2 penghantar #1 arah NBR fasa T sebesar 0,6 oC serta pada Tower TA39 penghantar#1 arah NBR fasa S sebesar 3,7 oC dan pada penghantar#1 arah LSI fasa T sebesar 3,4 oC

Hotspot monitoring using the thermovision method or thermal camera is an important technique in maintaining the transmission system to maintain its reliability. This thermovision method is a remote monitoring of the temperature conditions of substation equipment when under load in order to determine the hot temperature of the clamps and conductors as well as the difference between the two. Hotspot is a situation where equipment in the Transmission Network system experiences a focused increase in temperature at one point due to the current through the equipment being too large. Common causes of hotspots include loose clamps, loads that exceed capacity, and contamination such as dirt or rust. These conditions must be treated immediately to avoid potential serious damage to the transmission system. This thesis discusses Hotspot Analysis on the 150 KV Tower on the New Balaraja - Lautan Steel Indonesia Line Using a Satir Thermal Imager Camera Using the Thermovision Method. Where the results of the thermovision measurement analysis there are 3 hotspot anomalies, namely on tower TA2 conductor #1 in the NBR phase T direction of 49 .6 oC and on Tower TA39 conductor#1 in the S phase NBR direction it was 67.7 oC and on conductor#1 in the T phase LSI direction it was 29.9 oC These hotspot anomalies must be repaired immediately so as not to disrupt the reliability of the transmission system. In comparison between the results of thermovision measurements and the camera parameter setting analysis, there is a temperature difference between conductor #1 in the NBR T phase direction of 0.6 oC and in Tower TA39 conductor #1 in the S phase NBR direction it is 3.7 oC and in conductor #1 in the LSI phase direction. T is 3.4 oC