Pencahayaan penting bagi kebutuhan dan kenyamanan karena dapat menunjang fungsi ruangan dalam melaksanakan berbagai kegiatan didalam bangunan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, didapati pada gedung A di SMA Negeri 5 Pinggir masih belum memperhatikan penggunaan lampu yang sesuai SNI 6197 Tahun 2020 untuk setiap ruangan agar mendapat pencahayaan yang merata. Pencahayaan yang tidak merata menjadi permasalahan bagi siswa saat proses pembelajaran. Metode yang digunakan yaitu metode observasi. Dilakukan pengukuran menggunakan luxmeter untuk mengukur intensitas pencahayaan dan menggunakan digital power meter untuk menghitung besar daya pada lampu. Dilakukan juga simulasi menggunakan Dialux untuk jenis lampu LED, diperoleh hasil perhitungan daya pada tiap lampu eksisting di seluruh ruangan tidak optimal terhadap ketentuan SNI 6197 Tahun 2020. Dari hasil pengukuran langsung didapatkan perbandingan nilai intensitas pencahayaan untuk lampu LED dan CFL menunjukkan bahwa lampu LED 12 watt pada semua titik pengukuran pada seluruh ruangan sudah memenuhi SNI 6197 tahun 2020. Sedangkan untuk lampu CFL tidak memenuhi, dengan nilai rata-rata di semua titik pengukuran ruang kelas sebesar 313 lux, laboratorium sebesar 410 lux, kamar mandi sebesar 71 lux dan ruang kesiswaan serta ruang bk sebesar 281 lux, meskipun telah dilakukan penambahan jumlah lampu dan watt lampu. Hal ini dikarenakan nilai lumen dari lampu CFL lebih kecil dibanding lampu LED. Dari hasil pengukuran, lampu yang optimal sesuai dengan kebutuhan pencahayaan di seluruh ruangan adalah menggunakan lampu LED 12 watt dimana pada ruang kelas nilai rata-rata intensitas pencahayaan pada semua titik pengukuran sebesar 577 lux, laboratorium sebesar 706 lux, kamar mandi sebesar 119 lux, dan ruang kesiswaan serta ruang bk sebesar 417 lux, dengan total perhitungan energi pada lampu sebesar 206,4768 kWh.

Lighting is crucial for the needs and comfort as it supports the functionality of rooms in carrying out various activities within a building. Based on the survey results, it was found that in Building A of SMA Negeri 5 Pinggir, the proper use of lights according to the SNI 6197 Year 2020 standard for each room to achieve uniform lighting distribution has not been observed. Uneven lighting poses a problem for students during the learning process. The method used was observation. Measurements were taken using a luxmeter to measure light intensity and a digital power meter to calculate the power consumption of the lamps. Simulation using Dialux for LED lamps showed that the power consumption of the existing lamps in all rooms did not meet the requirements of SNI 6197 Year 2020 optimally. Direct measurements showed that the comparison of light intensity values for LED and CFL lamps indicated that 12-watt LED lamps met the SNI 6197 Year 2020 standard at all measurement points throughout the rooms. However, CFL lamps did not meet this standard, with average values at all measurement points being 313 lux for classrooms, 410 lux for laboratories, 71 lux for bathrooms, and 281 lux for student welfare and counseling rooms, despite increasing the number and wattage of lamps. This was due to CFL lamps having lower lumen values compared to LED lamps. Based on the measurements, the optimal lighting solution meeting the required illumination levels for all rooms is to use 12-watt LED lamps, where the average intensity values in classrooms are 577 lux, laboratories 706 lux, bathrooms 119 lux, and student welfare and counseling rooms 417 lux, with a total energy consumption calculation of 206.4768 kWh for the lamps.