Thrust bearing merupakan bantalan yang berfungsi untuk menahan beban axial rotor dan turbin, Penggunaan thrust bearing untuk menahan beban rotor dan turbin tidak terlepas dari permasalahan yang muncul sehingga dapat menyebabkan kerugian. Kerugian yang timbul tidak hanya dalam jumlah yang kecil, melainkan dapat juga menghasilkan kerugian yang sangat besar dalam proses produksi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan thrust bearing pada unit 4 PLTA Maninjau, dampak yang terjadi jika rusaknya thrust bearing serta upaya yang dilakukan untuk mencegah kerusakan thrust bearing . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor penyebab kerusakan thrust bearing di unit 4 PLTA Maninjau adalah tidak sejajarnya permukaan thrust bearing yang disebabkan oleh ketinggian baut penyangga thrust bearing yang tidak sama. Dampak yang terjadi adalah penurunan kapasitas unit 4 PLTA Maninjau sampai 7 MW dari operasi daya
mampunya 17 MW. Upaya untuk pencegahannya mengatur ulang ketinggian baut thrust bearing agar permukaan setiap bagian thrust bearing rata.

Thrust bearings are bearings that function to withstand the axial load of the rotor and turbine. The use of thrust bearings to withstand the load of the rotor and turbine cannot be separated from the problems that arise that can cause losses. Losses that arise are not only in small amounts, but can also result in very large losses in the production process. The purpose of this study was to determine the factors causing damage to the thrust bearing on unit 4 of the Maninjau hydropower plant, the impact that would occur if the thrust bearing was damaged and the efforts made to prevent damage to the thrust bearing. The research method used in this research is descriptive method, data collection method by means of observation, interviews,
and literature study. The results of the study concluded that the factor causing the thrust bearing damage in
unit 4 PLTA Maninjau was the misalignment of the thrust bearing surfaces caused by the unequal height of the thrust bearing support bolts. The impact that occurs is a decrease in the capacity of the Maninjau 4 PLTA unit to 7 MW from the operating capacity of 17 MW. Efforts to prevent it reset the height of the thrust bearing bolts so that the surface of each part of the thrust bearing is flat.