Gardu Induk merupakan bagian penting dalam penyaluran listrik di Indonesia. Salah satu gangguan pada peralatan tenaga listrik adalah titik panas (hotspot) pada titik pertemuan konduktor dan klem. Tindakan pencegahan agar tidak terjadinya hotspot disebut thermovisi dengan menggunakan thermal imager’s. Thermovisi merupakan inspeksi yang dilakukan secara in-line atau saat peralatan sedang berjalan menggunakan thermal imager’s yang berfungsi memancarkan sinar infra merah, sehingga sinar infra merah ini dapat diukur dan hasil pengukurannya kemudian ditampilkan pada layar atau pada kamera thermal imager’s berupa suhu benda atau perangkat yang telah diukur. Metode penelitian ini dengan melakukan pengukuran pada 53 sampel suhu pada konduktor dan klem yang kemudian dilakukan analisis hasilnya dengan melakukan perhitungan selisih suhu klem dan konduktor (∆T), melakukan perhitungan rata-rata emisivitas dengan nilai standar reference material (SRM) agar didapatkan nilai emisivitas yang sesuai, dan dilakukan uji akurasi untuk menguji keakuratan dari hasil thermovisi tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Gardu Induk 150 kV Durikosambi didapat 50 sambungan dalam kondisi baik, 2 sambungan akan dilakukan pengukuran satu bulan lagi, dan 1 sambungan harus dilakukan perbaikan segera. Hasil dari kondisi peralatan pada 53 sampel menunjukkan kurang baik dengan nilai akurasi sebesar 87,93% karena nilainya lebih rendah dari 90% dan memerlukan perbaikan untuk meningkatkan akurasi hasil pengukuran pada peralatan bay penghantar Muarakarang Lama 2. Perbaikan hotspot dapat dilakukan dengan pemasangan ring per pada peralatan yang mengalami hotspot. Hasil perbandingan suhu klem dan konduktor (∆T) setelah dilakukan pemasangan ring per pada titik klem CT arah PMT fasa S yang awalnya 30,2℃ menjadi 9,7℃.

Substations are an important part of electricity distribution in Indonesia. One of the disturbances in electrical power equipment is the hotspot at the meeting point of conductors and clamps. The preventive measure to prevent hotspots from occurring is called thermovision using thermal imager's. Thermovision is an inspection that is carried out in-line or when the equipment is running using thermal imager's which functions to emit infrared rays, so that these infrared rays can be measured and the measurement results are then displayed on the screen or on the thermal imager's camera in the form of the temperature of the object or device that has been measured. This research method is by measuring 53 temperature samples on conductors and clamps which are then analyzed by calculating the temperature difference between clamps and conductors (∆T), calculating the average emissivity with the standard value of reference material (SRM) in order to obtain the appropriate emissivity value, and conducting an accuracy test to test the accuracy of the thermovisi results. From the results of the research conducted at the 150 kV Durikosambi Substation, 50 connections were found to be in good condition, 2 connections will be measured in one month, and 1 connection must be repaired immediately. The results of the equipment condition on 53 samples showed poor with an accuracy value of 87.93% because the value was lower than 90% and needed to improve the accuracy of the measurement results on the Muarakarang Lama 2 conveyor bay equipment. Hotspot repairs can be done by installing a spring ring on equipment that experiences hotspots. The results of the comparison of the temperature of the clamp and conductor (∆�) after the installation of the spring ring at the CT clamp point in the PMT phase S direction which was initially 30.2°C to 9.7°C.