Kondisi kelistrikan di Desa Lereh sebelum pengoperasian SUTM sangat terbatas, hanya mengandalkan PLTD berkapasitas 40 kVA dengan durasi pemakaian listrik selama 6 jam sehari, yang menghambat kegiatan perekonomian dan keseharian masyarakat. Pengoperasian SUTM pada penyulang Taja terbukti sangat efektif berkat koordinasi yang baik antara PLTA Orya dan tim distribusi ULP Genyem. Proses pengoperasian SUTM berjalan lancar, dan untuk meningkatkan keandalan penyaluran listrik, ULP Genyem melatih pihak lokal dalam pemeliharaan dan pengoperasian LBS, baik untuk gangguan temporer maupun permanen pada penyulang. Keandalan jaringan SUTM dipengaruhi oleh faktor bencana alam, ulah manusia, dan kondisi peralatan itu sendiri, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kendala dalam penyaluran listrik Jadi Sebelum adanya sistem peningkatan jam menyalah dari 6 jam menjadi 24 jam desa lereh menggunakan mesin pembangkit listrik tenaga diesel, dimana membutuhkan biaya konsumsi bbm sebanyak 120 liter bbm sehari yang dimana membutuhkan biaya yang sangat besar selama 4 bulan pembangkit listrik tenag adiesel ini. Dimana panjang penyulang taja adalah 82,08 KMS, dengan banyak pelanggan didesa lereh sebanyak 346 pelanggan dengan menggunakan 2 trafo dengan besar kapasitas 50 KVA dan 100 KVA. Dampak positif dari pengoperasian SUTM adalah peningkatan kondisi ekonomi Desa Lereh, karena akses listrik yang tersedia sepanjang hari memungkinkan peningkatan aktivitas jual beli di masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan perekonomian. Selain itu, kehidupan sosial masyarakat juga membaik dengan adanya listrik 24 jam dan pemasangan internet, yang memastikan komunikasi antar warga tetap terjaga.

The electrical condition in Lereh Village before the operation of the Medium Voltage Network (SUTM) was very limited, relying only on a 40 kVA diesel power plant (PLTD) with electricity available for 6 hours a day, hindering economic activities and daily life of the community. The operation of the SUTM in the Taja feeder proved to be very effective due to good coordination between the Orya Hydropower Plant (PLTA) and the ULP Genyem distribution team. The SUTM operation process ran smoothly, and to improve the reliability of electricity distribution, ULP Genyem trained local personnel in the maintenance and operation of Load Break Switches (LBS) for both temporary and permanent faults in the feeder. The reliability of the SUTM network is influenced by factors such as natural disasters, human activities, and the condition of the equipment itself, which can cause damage or obstacles in electricity distribution. The positive impact of the SUTM operation is the improvement of the economic condition of Lereh Village, as the availability of electricity throughout the day enables increased trade activities among the community, thereby boosting the economy. Additionally, the social life of the community has also improved with 24-hour electricity and the installation of internet, ensuring uninterrupted communication among residents. The positive impact of operating SUTM is improving the economic conditions of Lereh Village, because access to electricity that is available throughout the day allows for increased buying and selling activities in the community, which in turn improves the economy. Apart from that, people's social life has also improved with 24-hour electricity and internet installation, which ensures communication between residents is maintained. After