Panjang penyulang Tanjung Bumi yang mencapai 90,532 km dengan tegangan ujung 17,016 kV menjadi faktor utama penyebab drop tegangan dalam sistem distribusi 20 kV. Kondisi ini dapat mengganggu pasokan listrik dan menurunkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak negatif akibat penurunan tegangan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang saluran yang besar merupakan penyebab utama drop tegangan. Simulasi membuktikan bahwa strategi mitigasi yang diterapkan mampu mengurangi drop tegangan pada penyulang Tanjung Bumi dan meningkatkan kualitas pelayanan listrik. Salah satu tantangan utama dalam distribusi tenaga listrik adalah drop tegangan dan susut daya, yang dapat merugikan baik penyedia maupun konsumen listrik. Penelitian ini berfokus pada mitigasi drop tegangan pada penyulang Tanjung Bumi dalam sistem distribusi 20 kV di wilayah Pamekasan. Upaya mitigasi dilakukan untuk menekan drop tegangan dan mengurangi susut daya. Sebelum rekonfigurasi jaringan, susut daya tercatat sebesar 512,012 kW. Setelah manuver beban, nilai ini berhasil ditekan menjadi 307,18 kW, dengan pengurangan sebesar 204,832 kW. Selain itu, selisih drop tegangan sebelum dan sesudah rekonfigurasi tercatat sebesar 5,14%. Setelah rekonfigurasi, tegangan di ujung penyulang Tanjung Bumi meningkat menjadi 18,045 kV, sesuai dengan standar mutu tegangan pelayanan distribusi 20 kV berdasarkan SPLN No. 1 Tahun 1995. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi mitigasi yang diterapkan efektif dalam meningkatkan kualitas penyaluran listrik, mengurangi kerugian akibat susut daya, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

The length of the Tanjung Bumi feeder, which reaches 90.532 km with an endpoint voltage of 17.016 kV, is the primary factor causing voltage drop in the 20 kV distribution system. This condition can disrupt power supply and reduce service quality for customers. Therefore, mitigation efforts are necessary to minimize the negative impact of this voltage drop. The study results indicate that the long distribution line is the main cause of the voltage drop. Simulations demonstrate that the implemented mitigation strategies effectively reduce the voltage drop in the Tanjung Bumi feeder and improve power service quality. One of the key challenges in power distribution is voltage drop and power loss, which can be detrimental to both providers and consumers. This study focuses on mitigating voltage drop in the Tanjung Bumi feeder within the 20 kV distribution system in the Pamekasan region. The mitigation efforts aim to reduce voltage drop and minimize power losses. Before network reconfiguration, power losses were recorded at 512.012 kW. After load maneuvering, the losses were successfully reduced to 307.18 kW, a decrease of 204.832 kW. Additionally, the voltage drop difference before and after reconfiguration was recorded at 5.14%. Following the reconfiguration, the voltage at the end of the Tanjung Bumi feeder increased to 18.045 kV, meeting the 20 kV distribution voltage quality standard as per SPLN No. 1 of 1995. The findings of this study demonstrate that the applied mitigation strategies effectively enhance power distribution quality, reduce energy losses, and improve customer satisfaction.