PT. PLN (Persero) area Cengkareng pada bulan Januari sampai April 2018 sudah tercatat memiliki 3347 laporan kerusakan kWh prabayar dengan rata-rata pengerjaan lebih dari 15 hari kerja per laporan gangguan. Padahal dalam standart operasional pengerjaan yaitu 5 hari kerja per laporan gangguan. Dalam penentuan pemasangan kerusakan kWh prabayar area Cengkareng belum menentukan pelanggan yang akan diprioritaskan pemasanganya terlebih dahulu. Penulis menerapkan metode fuzzy tsukamoto untuk menentukan pelanggan yang akan diprioritaskan dengan menggunakan 2 variabel yaitu Jarak dan waktu laporan, dengan adanya aplikasi ini hasil yang diperoleh dapat memudahkan petugas PLN dalam melakukan pengerjaan gangguan listrik, sehingga penanganan gangguan dapat dengan cepat diselesaikan. Dalam pentuan tingkat keakurasian menghasilkan nilai 0,98 dengan hasil sangat baik.

PT. PLN (Persero) at Cengkareng area from January to April 2018 has registered 3347 pre-paid kWh damage reports with an average workmanship of more than 15 working days per disturbance report. Whereas in the operational standard of workmanship that is 5 working days per disturbance report. In determination the installation of damage to prepaid kWh in the Cengkareng area, it didn't yet determine which customers will prioritize the installation first. The
author applies the Tsukamoto fuzzy method to determine which customers would be prioritized by use 2 variables calles distance and time of report, with this application the results obtained could facilitate PLN officers in performing electrical disturbances, so the interference handling could be quickly resolved. In determination level of accuracy produces a value of 0.98 with very good results