Pada sistem kelistrikan Soekarno-Hatta Fuel Terminal & Hydrant Installation
(SHAFTHI) telah terpasang capacitor bank dengan kapasitas 250 kVAR sebanyak 10
step. Capacitor bank digunakan untuk menjaga nilai faktor daya agar sesuai dengan
standar SPLN 70-1 yaitu 0,85. Namun kondisi saat ini diperoleh nilai faktor daya rata
rata sebesar 0,75. Berdasarkan kondisi tersebut PT.PLN (Persero) mengenakan denda
pemakaian kVAR rata-rata sebesar Rp. 41.840.969 per bulan. Dengan rendahnya faktor
daya tersebut maka dibutuhkan perbaikan capacitor bank yang diharapkan mampu
meminimalisir denda pemakaian kVAR yang harus dibayarkan ke PT. PLN (Persero).
Secara visual, capacitor bank dalam kondisi bagus karena tidak terjadi pembengkakan
serta tidak terdapat bekas gosong sebagai tanda bahwa capacitor telah kebakar atau
meleleh. Hasil perhitungan dan simulasi didapatkan bahwa capacitor bank eksisting
dengan kapasitas 250 kVAR dapat memperbaiki rendahnya faktor daya menjadi 0,90.
Namun berdasarkan hasil pengukuran capacitor bank dapat diketahui bahwa hampir
semua amper per stepnya bernilai 0A, sin � sebesar ∞ dan cos � sebesar ∞. Sedangkan
berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa apabila capacitor bank dalam
kondisi bagus diperoleh sin � sebesar 0,43 dan cos � sebesar 0,90. Kondisi tersebut dapat
terjadi karena capacitor bank sudah rusak, sehingga memerlukan penggantian capacitor
bank baru supaya dapat memperbaiki faktor daya yang rendah. Peluang balik
modal/Break Event Point (BEP) untuk satu kali investasi penggantian capacitor bank
adalah selama 0,5 bulan. Selang satu bulan setelah penggantian capacitor bank maka
diperoleh keuntungan sebesar Rp. 43.312.320 per bulan karena hilangnya tagihan denda
kVAR.