Berdasarkan data gangguan transformator distribusi di PT PLN (Persero) Unit
Layanan Pelanggan Lembata pada tahun 2017 – 2022, PLN mengalami gangguan
sebanyak 6 unit dari total trafo distribusi sebanyak 237 unit. Menghadapi gangguan
ini, maka perlu pemetaan pada aspek-aspek mana/apa saja yang menjadi penyebab
gangguan tersebut, agar dapat segera ditindaklanjuti guna pencegahan kerugian. Salah
satu penyebab gangguan trafo distribusi berada pada titik pembebanan berlebih yang
menjadi tolak ukur. Dalam penelitian ini fokus permasalahan adalah pada susut umur
dan penentuan sisa umur transformator distribusi akibat pembebanan lebih. Penelitian
menggunakan metodologi kuantitatif dengan mengolah data primer ketenagalistrikan
yang ada. Adapun hasi penelitian ini menunjukan adanya kondisi kerusakan maupun
kelainan pada trafo distribusi sebagai alat penyaluran energi listrik milik PLN yang
berdampak kerugian cukup signifikan terhadap kWh jual PLN. Sehingga dibutuhkan
perbaikan secara serius dengan melakukan permodelan susut umur transformator
distribusi. Trafo gardu LB009 dengan pembebanan puncak sebesar 20,19 %
didapatkan susut umur per hari sebesar 4,85 jam, sehingga sisa umur yang dimiliki
selama 8,36 tahun. Trafo gardu LB017 dengan pembebanan puncak sebesar 24,72 %
didapatkan susut umur per hari sebesar 5,93 jam, sehingga sisa umur sebesar 13,79
tahun. Trafo gardu LB022 dengan pembebanan puncak sebesar 17,05 % didapatkan
susut umur per hari sebesar 4,09 jam, sehingga sisa umur sebesar 10,1 tahun.