Transformator daya merupakan salah satu komponen penting pada jaringan distribusi sistem tenaga listrik. Untuk mensuplai tenaga listrik ke pelanggan, transformator daya diharapkan dapat bekerja secara terus menerus. Timbulnya gangguan pada transformator daya dapat mengakibatkan kerusakan pada transformator dan terputusnya penyaluran tenaga listrik ke pelanggan. Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada transformator adalah gangguan arus lebih. Untuk mencegah terjadinya gangguan arus lebih yang dapat merusak transformator, harus ada relay yang diperlukan untuk melindungi transformator terhadap gangguan tersebut. Relay arus lebih digunakan dalam melindungi transformator dari gangguan arus lebih. Terdapat 2 jenis relay arus lebih yaitu mekanik dan mikroprosesor. Relay mikroprosesor digunakan karena relay mikroprosesor ini memiliki tingkat presisi yang jauh lebih tinggi daripada relay tipe mekanik dan relay ini lebih mudah dan simple dalam penggunaannya. Dalam skripsi ini nantinya akan membahas arus lebih pada transformator, beserta perencanaan setting relay mikroprosesor.

Transformers is one of important component in the distribution in the power system. For distribution of power system to consumer, the transformer is expected to work continuously. Incidence of fault in the transformer would damage the transformer and discontinue the distribution of power system to consumer. One of the fault can occur on the transformer is over current fault. To avoid over current fault which can damage the transformer, it must has a relay needed to protect the transformer from that fault. Over current relay is needed to protect the transformer from over current fault. There are two kind of over current relay, mechanic and microprocessor. Microprocessor relay used, because microprocessor relay has high precision than mechanic relay type, and microprocessor relay is user-friendly and simple. This thesis talks about over current in the transformer with microprocessor relay setting planning.