Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang tinggi. Salah satu EBT
yang memiliki potensi tinggi adalah cahaya matahari. Potensi cahaya matahari yang
melimpah dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS). Namun, cahaya matahari memiliki sifat intermittent yang menjadikan tantangan
tersendiri dalam melakukan penetrasi PLTS dengan skala yang besar.
Interkoneksi perlu dilakukan untuk menjamin stabilitas jaringan listrik, maka instalasi
dengan kapasitas dan kinerja konstruktif diperlukan sesuai dengan kode jaringan.
Studi kelayakan penyambungan atau studi interkoneksi pada pekerjaan dilakukan dengan
perangkat lunak simulasi sistem tenaga termasuk ETAP untuk mensimulasikan
interkoneksi sebelum dijalankan.
Semakin besar penetrasi daya yang masuk ke jaringan, maka semakin besar kenaikan
tegangan pada jaringan. Sekalipun demikian, penetrasi daya perlu memperhatikan kondisi
kwalitas tegangan mengingat bentuk gelombang tegangan menjadi terdistorsi.
Maka sebelum penetrasi penyulang Bintet memiliki ujung tegangan 18,41 kV dan rugi
rugi daya total 415 kW dan 524 kVar, Ketika setelah di penetrasi dengan kapasitas 100%,
80% dan 50% hasil yang didapat tegangan ujung penyulang 18,435 kW dan rugi-rugi
daya 0,412 kW + 0,477 kVar, nilai pada setiap kapasitas tidak memiliki perubahan yang
signifikan.
Pada skripsi ini dilakukan Analisa pengaruh penetrasi PLTS Belinyu 1MWp terhadap
Aliran Daya