Back flashover adalah salah satu jenis gangguan yang terjadi ketika terjadinya loncatan listrik pada sistem transmisi, yang disebabkan oleh tegangan lebih (overvoltage) pada saluran transmisi. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak back flashover terhadap pemeliharaan saluran transmisi tenaga listrik tower no 2, 6 dan 11 dengan fokus pada identifikasi penyebab, dampak, dan strategi pemeliharaan yang efektif untuk mencegah terjadinya gangguan berulang. Pada saat kondisi keadaan normal tegangan 150 kV dan arus 500 A dengan kecepatan angin 5 m/s, setelah terjadi gangguan flashover tegangan menurun menjadi 120 kV dan arus meningkat menjadi 1000 A dengan kecepatan angin yang meningkat 9 m/s. Perhitungan daerah lindung dari tower transmisi bertujuan untuk memastikan bahwa potensi bahaya dari sistem transmisi listrik, dengan tinggi tower 41,95 meter dan jarak sambar yang berbeda. Setelah hasil pengukuran dan analisa resistansi didapatkan bahwa nilai pentanahan setelah terjadi back flashover yaitu direntang 1 – 3 Ohm, dan perbandingan suhu konduktor relatif kecil kurang dari 10°C, ini menunjukkan bahwa konduktor berfungsi dengan baik dan distribusi suhu cukup merata.

Back flashover is a type of disturbance that occurs when an electrical jump occurs in the transmission system caused by overvoltage in the transmission line. This research aims to analyze the impact of back flashover on the maintenance of electricity transmission line tower No. 2, 6 and 11 with a focus on identifying causes, impacts and effective maintenance strategies to prevent repeated disruptions. Under normal conditions the voltage is 150 kV and the current is 500 A with a wind speed of 5 m/s. After a flashover disturbance occurs, the voltage drops to 120 kV and the current increases to 1000 A with an increase in wind speed of 9 m/s. The calculation of the protected area for transmission towers aims to guarantee the potential for danger in the electric power transmission system, with a tower height of 41.95 meters and different impact distances. After carrying out resistance measurements and analysis, it is known that the grounding value after a back flashover occurs is in the range of 1 – 3 Ohm, and the conductor temperature ratio is relatively small, namely less than 10°C, this shows that the conductor is functioning well and the temperature distribution is quite even.