Gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi merupakan hal yang sangat mungkin terjadi
dalam sistem ketenagalistrikan. Ketika terjadi gangguan, harus segera ditemukan titik lokasi
gangguan agar hal – hal anomali yang disebabkan oleh gangguan bisa segera diatasi. Namun
untuk menemukan lokasi gangguan memiliki tantangan tersendiri, khususnya pada penghantar
150 kV Titi Kuning – Berastagi yang memiliki 140 tower dengan panjang penghantar 52,539 km.
Saat terjadi ganguan, muncul kenaikan arus dan penurunan tegangan. Hal ini bisa diformulasikan
dalam perhitungan arus hubung singkat dengan metode double ended untuk menentukan titik
lokasi gangguan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimental dengan
mengumpulkan data historikal gangguan dan membuat tiga sampel perhitungan dari clearing time
gangguan yaitu cycle pertama, cycle kedua dan cycle trigger. Setiap sampel cycle memiliki 3
kompenen yaitu urutan posifif, negatif dan nol. Double ended cycle kedua komponen urutan
negatif, memiliki nilai error maksimal 2,75% dari 5 sampel data gangguan dan memiliki error
32,62% ketika mengalami gangguan bersamaan di kedua line penghantar.