Ketidakseimbangan beban pada suatu sistem distribusi tenaga listrik selalu terjadi dan penyebabnya yaitu penggunaan energi listrik oleh pelanggan yang tidak selalu sama dan merata pemakaiannya. Akibat ketidakseimbangan beban tersebut menimbulkan arus di penghantar netral pada transformator. Arus netral ini menyebabkan terjadinya rugi-rugi (losses). Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode penjumlahan vektoris dan matematis meliputi persamaan ketidakseimbangan beban trafo, rugi-rugi daya dan efisiensi trafo. Penulis juga menyertakan metode penyambungan ulang untuk pemerataan distribusi beban Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sebagai salah satu upaya untuk meminimalisasi ketidakseimbangan beban. Setelah dianalisis, diperoleh bahwa semakin besar nilai ketidakseimbangan beban maka arus netral yang mengalir juga akan semakin besar. Pada transformator distribusi MK224 ketidakseimbangan beban pada LWBP sebesar 20,73% dan pada saat WBP sebesar 28,06% menimbulkan arus netral sebesar 255,688 Ampere pada LWBP dan 361,748 Ampere pada WBP sehingga menyebabkan rugi-rugi sebesar 20,95828 kW pada LWBP dan 1,91808 kW pada WBP.

Load imbalances in the electric power distribution system always occur and the cause is the use of electrical energy by customers that are not always the same and evenly used. As a result of the load imbalance, it causes a neutral conductive current in the transformer. This neutral current causes losses. In this thesis, the author uses a vector and mathematical addition method which includes equations of transformer load imbalances, power losses and transformer efficiency. The author also includes a reconnection method for equalizing the distribution of the load of the Low Voltage Network (JTR) as an effort to minimize load imbalances. After being analyzed, it was found that the greater the value of the load imbalance, the more neutral current flowing will be. In the MK224 distribution transformer the load imbalance at LWBP is 20.73% and at WBP 28.06% creates a neutral current of 255.688 Ampere at LWBP and 361.748 Ampere in WBP causing losses of 20.95828 kW on LWBP and 1, 91808 kW on WBP.