Penyaluran daya listrik dilakukan dengan menggunakan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sehingga rawan terhadap sambaran petir. Selain rawan dari sambaran petir, letak dari menara transmisi juga berbeda – beda sehingga nilai resistansi pentanahan menara juga berbeda. Dampak yang ditimbulkan oleh sambaran petir bermacam – macam salah satunya adalah terjadinya peristiwa back flashover. Fenomena back flashover merupakan gangguan pada saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang disebabkan oleh sambaran langsung (direct stroke) pada kawat tanah dan menara yang dapat menjalar ke kawat fasa melalui isolator. Back flashover akan terjadi bila tegangan pada isolator saluran lebih besar atau sama dengan tegangan kritis lompatan api isolator sehingga lompatan api terjadi pada isolator tersebut. Modifikasi pentanahan langsung tanpa menyentuh body menara yang dilakukan pada 6 dari 14 menara di saluran udara tegangan tinggi (SUTT) Pulogadung – Penggilingan dapat menjadi salah satu cara untuk memperkecil nilai pentanahan gabungan dari menara yang artinya dapat meminimalisir terjadinya back flashover. Untuk total back flashover yang terjadi sebelum modifikasi pentanahan langsung berkisar nilainya antara (0,0304 – 0,0594) gangguan/100 km/tahun, setelah dimodifikasi pentanahan langsung nilainya menjadi (0,0226 – 0,0270) gangguan/100 km/tahun. Artinya terjadi perbaikan nilai sebesar (13,7254 – 59,0579) %, untuk meminimalisir terjadinya back flashover.

Electric power distribution is performed by using high voltage transmission (HV) that are prone to lightning strikes. In addition to cartilage of the lightning strikes, the location of the transmission tower are different, so is the value of the grounding resistance. The impact caused by a lightning strike occurrence of a back flashover. The phenomenon of back flashover is a disorder in the high voltage transmission (HV) caused by a direct lightning strike on the ground wire and the tower, which can radiate to the phase wire through the insulator. A back flashover will occur when the voltage on the insulator is greater than or equal the critical flashover voltage of the insulator so that fire jumps occur on the insulator. Modification of grounding instantly without touching the body of the tower, performed on 6 of the 14 towers in the air channel high voltage (HV) Pulogadung – Penggilingan can be one way to reduce the value of grounding a combination of towers that can minimize the occurrence of a back flashover. For a total back flashover occurance before the modifications of the direct grounding its range between (0,0304 – 0,0594) disorders/100 km/year, after the modifiioncat grounding the value range between (0,0226 – 0,0270) disorders/100 km/year. This means that it fixes the value of (13,7254 – 59,0579) %, to minimize the occurrence of back flashover.